Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/01/2016, 02:51 WIB

Oleh: Zuhairi Misrawi

Negara Islam di Irak dan Suriah secara resmi mengklaim sebagai aktor utama aksi terorisme di Jalan MH Thamrin, Jakarta. Ini membuktikan, NIIS telah menabuh genderang perlawanan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam rilis yang disebar oleh NIIS, secara eksplisit mereka menegaskan aksi tersebut bukanlah yang terakhir, melainkan permulaan untuk tujuan yang lebih besar.

Mereka mengklaim berhasil mengalahkan koalisi salibis dan para aparat keamanan yang disebut sebagai kaum murtad.

Meskipun NIIS dengan gagah berani menganggap aksi mereka berhasil, sebenarnya rilis mereka yang mengklaim menewaskan 15 orang dan beberapa orang lainnya terluka tidak sesuai realitas di lapangan.

Pasalnya, seluruh pelaku teroris yang notabene anggota NIIS tewas. Pihak kepolisian justru berhasil melumpuhkan aksi brutal NIIS dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Presiden Joko Widodo langsung mendatangi lokasi kejadian untuk memastikan aksi terorisme bisa dikendalikan dengan cepat. Presiden mengirim pesan konkret: negara tidak akan takut dan tidak boleh kalah dari NIIS.

Namun, pertanyaannya, apakah kita benar-benar mampu melumpuhkan NIIS di masa mendatang, mengingat keahlian dan kecanggihan NIIS dalam melakukan aksi yang sering penuh kejutan?

Pemerintah harus hadir

Belajar dari peristiwa di negara-negara lain, yang telah menjadi target NIIS, secara umum NIIS berhasil melakukan aksinya denga rapi dan sulit diduga.

NIIS bisa melancarkan aksi terorisme di mana dan kapan saja, tanpa memedulikan risikonya. Mereka bisa mengebom masjid, pasar, dan tempat-tempat wisata. Bahkan, mereka bisa memberondong warga sipil yang tidak berdosa.

Maka, pemerintah harus selalu waspada dan memantau dengan cermat pergerakan anggota NIIS. Belajar dari Belgia dan Jerman, mereka justru membatalkan beberapa aktivitas yang melibatkan perkumpulan massa untuk mengantisipasi dampak terburuk dari ancaman NIIS.

Tewasnya 5 anggota NIIS dalam aksi yang lalu hampir bisa dipastikan akan memicu balas dendam dan perlawanan, mengingat solidaritas internal mereka sangat kuat.

Dalam rilis yang disebarkan NIIS ada dua kelompok yang jadi target sasaran mereka. Pertama, koalisi salibis. Istilah ini merujuk Amerika Serikat dan sekutunya yang telah berperang melawan NIIS di Irak dan Suriah.

Apalagi Presiden Barack Obama dalam pidato terakhirnya di Kongres AS menegaskan komitmennya menumpas jaringan teroris, khususnya NIIS dan Al Qaeda. Rusia juga jadi sasaran mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Nasional
PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

Nasional
Maruarar Sirait Dukung Jokowi Jadi Penasihat di Pemerintahan Prabowo

Maruarar Sirait Dukung Jokowi Jadi Penasihat di Pemerintahan Prabowo

Nasional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, 3 Korban Tewas Merupakan Penerbang, Penumpang, dan Mekanik

Pesawat Latih Jatuh di BSD, 3 Korban Tewas Merupakan Penerbang, Penumpang, dan Mekanik

Nasional
Momen Anies Mampir Kondangan Warga Muara Baru sebelum ke Halalbihalal PKL dan JRMK di Jakut

Momen Anies Mampir Kondangan Warga Muara Baru sebelum ke Halalbihalal PKL dan JRMK di Jakut

Nasional
8 Kloter Jemaah Haji Indonesia Siap Bergerak ke Makkah, Ambil Miqat di Bir Ali

8 Kloter Jemaah Haji Indonesia Siap Bergerak ke Makkah, Ambil Miqat di Bir Ali

Nasional
Jokowi Terbang ke Bali, Bakal Buka KTT WWF ke-10 Besok

Jokowi Terbang ke Bali, Bakal Buka KTT WWF ke-10 Besok

Nasional
MPR Bakal Safari Temui Tokoh Bangsa, Dimulai dengan Try Sutrisno Besok

MPR Bakal Safari Temui Tokoh Bangsa, Dimulai dengan Try Sutrisno Besok

Nasional
Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Nasional
Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Nasional
Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Nasional
Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Nasional
APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com