Tak boleh pasif
Di sini upaya melumpuhkan NIIS harus dipotret secara paripurna. Perlu upaya menyeluruh agar NIIS tidak tumbuh subur di negeri ini. Saatnya negara menyapa mereka yang terpinggirkan dengan mempertegas komitmen pemerintah untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan.
Bersamaan dengan itu, deradikalisasi melalui penyadaran dan pemberdayaan harus terus digalakkan. Masjid dan majelis taklim adalah forum yang paling tepat untuk menyebarkan wawasan kebangsaan dan keislaman yang dapat menumbuhkan cita rasa kemanusiaan.
Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah tidak boleh lagi menjadi kelompok moderat yang pasif. Negara sedang berada dalam keadaan darurat. Perlu inisiatif yang serius untuk merangkul mereka yang sudah terjaring dalam NIIS dan kelompok radikal lainnya.
Program deradikalisasi melalui masjid dan majelis taklim perlu diprioritaskan karena ide- ide negara Islam dan kekerasan atas nama agama dengan mudah diceramahkan di tempat-tempat ibadah.
Misalnya, gagasan tentang mencintai Tanah Air sebagai bagian dari iman dan komitmen para ulama Nusantara dalam membangun negara damai—bukan negara Islam (darul Islam)— harus senantiasa digelorakan, sehingga ideologi NIIS tidak punya tempat di hati umat Islam yang masih awam terhadap sejarah dan paham keagamaan.
Tantangan dalam beragama saat ini, karena gagasan mengafirkan siapapun yang berbeda agama/paham mulai tumbuh subur di tengah-tengah kita.
NIIS berhasil menanamkan ideologi tersebut dalam rangka menciptakan gagasan hanya kelompok NIIS yang paling benar. Pemahaman solider seperti itu lambat laun mulai berkembang bersamaan dengan hilangnya kearifan dalam beragama.
Selain itu, pemerintah harus memastikan bahwa Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika diajarkan di seluruh tingkatan pendidikan. Perlu disiapkan kurikulum khusus dengan tenaga pengajar yang andal.
Survei membuktikan bahwa tak sedikit guru yang juga tergiur ideologi NIIS. Ini menjadi tantangan serius bagi pemerintah untuk meneguhkan, guru merupakan jangkar utama untuk mengantarkan gagasan kebangsaan.
Jika itu semua dilakukan, kita bisa melumpuhkan NIIS di Bumi Pertiwi. Di masa lalu, para pendiri bangsa sudah terbukti berhasil melumpuhkan ideologi Negara Islam Indonesia, dan kita saat ini punya tanggung jawab besar memenangi kembali Pancasila sebagai common platform seluruh warga negara-bangsa dari ancaman NIIS.
Zuhairi Misrawi, Intelektual Muda NU dan Peneliti The Middle East Institute
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.