JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi antusias mendengar kabar bahwa mantan pimpinan KPK, Johan Budi, ditunjuk sebagai juru bicara Presiden Joko Widodo.
Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarief berharap posisi baru Johan akan merekatkan komunikasi antara KPK dan Istana.
"Kami di KPK menyambut baik agar komunikasi KPK dan Istana menjadi harmonis," ujar Laode melalui pesan singkat, Selasa (12/1/2016).
Laode mengatakan, intimnya komunikasi dengan Istana akan mempermudah menanam bibit antikorupsi. Sehingga, diharapkan lembaga eksekutif pun terbebas dari korupsi.
"Dan benih-benih pemberantasan korupsi bisa ditebarkan di eksekutif," kata Laode.
Jokowi menunjuk Johan Budi menjadi Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi. (Baca: Jokowi Tunjuk Johan Budi Jadi Juru Bicara Presiden)
Johan bertugas mengomunikasikan program Presiden dan pemerintah, serta menjadi koordinator humas semua kementerian.
Kehadiran Johan dianggap akan memperkuat kinerja Tim Komunikasi Presiden. (Baca: Ari Dwipayana: Johan Budi Akan Memperkuat Tim Komunikasi Presiden)
Johan mengaku menerima tawaran untuk menjadi juru bicara presiden karena ingin berkontribusi nyata pada negara. (Baca: Ini Alasan Johan Budi Terima Tawaran Jadi Juru Bicara Jokowi)
"Setelah saya bertemu dengan beliau (Jokowi), akhirnya saya memutuskan untuk membantu biar saya ada kontribusi yang nyata," kata Johan.