Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Rakernas, Jokowi Lebih Dulu Sapa Ahok Sebelum Kalla

Kompas.com - 10/01/2016, 12:32 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kejadian unik terjadi saat Presiden Joko Widodo akan menyampaikan sambutan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Hall D JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (10/1/2016).

Sebelum menyampaikan sambutannya, Jokowi menyapa satu per satu para petinggi negara yang hadir. 

Pertama, ia menyapa mantan Presiden RI yang juga Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.

Kemudian, ia menyapa semua tamu undangan dan kader hingga ranting terbawah. Jokowi sempat diam sejenak sebelum memberikan salam kepada mantan Wakil Presiden, Try Sutrisno.

Ribuan kader PDI-P pun bertepuk tangan atas kehadiran para pejabat tersebut. 

"Ahok... Ahok...," seru para kader yang duduk di bagian belakang.

Mendengar permintaan sebagian kader PDI-P itu, Jokowi kembali terdiam sejenak.

"Yang saya hormati, kawan baik saya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat," kata Jokowi yang disambut tepuk tangan meriah para kader. 

"Kalau lupa lagi, dimarahi saya," kata Jokowi yang disambut gelak tawa. 

Basuki pun terlihat berdiri dan membungkukkan badannya. Kemudian, baru Jokowi menyapa Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Ini saya bisa dimarahi lagi. Yang terhormat Wakil Presiden Republik Indonesia, sama partner setiap hari malah saya lupa, Bapak Haji Jusuf Kalla," kata Jokowi, yang kembali disertai tepuk tangan para kader. 

Pada kesempatan itu, Jokowi menyampaikan sambutannya perihal Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) serta berbagai pemaparannya terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Jokowi menginginkan, pembangunan di Indonesia pada masa depan bersifat Indonesia-sentris, tidak lagi bersifat Jawa-sentris.

Kompas TV Bedanya Sambutan untuk Ahok Dan Fadli Zon
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com