Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Capim KPK Robby Arya Brata Sepakat Ada Lembaga Pengawas KPK

Kompas.com - 15/12/2015, 16:20 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Robby Arya Brata, sepakat dengan usulan untuk merevisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK.

Robby beralasan, banyak kelemahan KPK yang perlu diperbaiki melalui revisi undang-undang. Salah satu yang diusulkan adalah adanya lembaga khusus untuk mengawasi KPK.

"Banyak kelemahan di KPK, terkait akuntabilitas dan pengawasan," ujar Robby, saat ditemui di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Selasa (15/12/2015).

Menurut Robby, semua lembaga hukum idealnya memiliki lembaga pengawas.

Misalnya, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang mengawasi Polri, Komisi Yudisial sebagai pengawas hakim, dan Komisi Kejaksaan untuk jaksa.

Tidak cukup

Menurut Robby, pengawas internal KPK yang ada selama ini tidak cukup untuk menjamin akuntabilitas pimpinan KPK.

Robby mencontohkan, dalam periode sebelumnya, muncul isu-isu adanya sikap tebang pilih dalam tindak lanjut KPK terhadap laporan masyarakat.

Contoh lain, berupa penyalahgunaan kewenangan oleh pimpinan KPK yang terkait dengan unsur kepentingan politik.

"Seperti kasus Komjen Budi Gunawan. Itu kan sudah (kasus) lama, tetapi begitu mau dilantik sebagai Kapolri, baru diumumkan sebagai tersangka," ujar Robby.

"Hal seperti ini tidak akan akan terjadi kalau ada pengawasan," kata dia.

Johan Budi menolak

Sebelumnya, usulan untuk revisi UU KPK ditolak pimpinan sementara KPK yang juga salah satu capim, Johan Budi.

Menurut Johan, draf dalam revisi itu malah melemahkan dan bukan menguatkan KPK. (Baca: Johan Budi: Revisi UU KPK Disebut Menguatkan, tetapi Isinya Melemahkan)

Selain itu, Johan juga mempersoalkan wacana pembentukan dewan pengawas. Sebab, keberadaan dewan itu dikhawatirkan justru akan mengganggu kinerja komisioner KPK dalam menangani perkara.

Dia menambahkan, selama ini KPK telah memiliki dewan penasihat yang bertugas untuk menyelidiki kasus dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan komisioner KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Nasional
PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

Nasional
TB Hasanuddin Titipkan 'Anak' Bantu BSSN Buru 'Hacker' PDN

TB Hasanuddin Titipkan "Anak" Bantu BSSN Buru "Hacker" PDN

Nasional
Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Nasional
Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Nasional
Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Nasional
Data PDN Tidak 'Di-back Up', DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Data PDN Tidak "Di-back Up", DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Nasional
Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Nasional
Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Nasional
Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Nasional
Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Nasional
Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Nasional
Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Nasional
PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo 'Giveaway'

PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo "Giveaway"

Nasional
Singgung Bantuan FBI, DPR Sebut Ada Harapan Data PDN Bisa Pulih

Singgung Bantuan FBI, DPR Sebut Ada Harapan Data PDN Bisa Pulih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com