Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bak Mahabharata, Rio Capella Anggap Dirinya Bima yang Dihukum Widura

Kompas.com - 14/12/2015, 14:11 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Patrice Rio Capella menggunakan analogi tokoh-tokoh dalam kisah Mahabharata untuk menggambarkan posisinya dalam kasus yang menjeratnya.

Rio menganalogikan dirinya sendiri sebagai Bima dan jaksa penuntut umum sebagai Widura, perdana menteri sekaligus penasihat raja.

"Widura orang yang arif dan bijaksana yang mengatakan kepada Bima agar Bima menjalani hukuman," ujar Rio saat mengajukan nota pembelaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (14/12/2015).

Rio mengatakan, dalam kisah tersebut, Bima melakukan pertikaian yang berujung dengan hukuman untuknya.

Menurut Rio, Widura menghukum Bima demi kebaikannya.

"Perdana menteri menegaskan kepada Bima, 'Kamu (Bima) dimasukkan ke tahanan agar kuat dan tertib dalam hidup. Pasti ada hikmahnya walau saya (Widura) bisa membebaskan kamu'," kata Rio.

Rio mengaku tuntutan jaksa penuntut umum, dua tahun penjara, merupakan hal terberat dalam hidupnya.

Terlebih lagi Rio masih memiliki tanggungan anak dan istri yang harus tetap dihidupi selama dia menjalani hukuman.

"Ini sesuatu yang di luar dugaan saya. Saya mungkin kuat, tetapi keluarga saya tidak kuat," kata Rio.

Rio pun meminta majelis hakim memberikan hukuman yang adil terhadapnya. Ibarat hukuman mati, kata Rio, hakim hanya perlu menembaknya dengan satu peluru sehingga akan membuatnya mati.

"Jangan dihukum dengan dua peluru, cukup satu peluru karena pasti mematikan saya," kata dia.

Terlebih lagi, kata Rio, dia telah mengajukan permohonan menjadi justice collaborator atau pelaku yang bekerja sama.

Rio menegaskan, apa yang telah dia sampaikan di muka persidangan merupakan fakta dari apa yang dia tahu dan dengar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com