Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Buka Muktamar ICMI dan Resmikan KEK Mandalika di NTB

Kompas.com - 12/12/2015, 05:40 WIB
MATARAM, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla direncanakan menghadiri sekaligus membuka Muktamar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) VI di Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (12/12/2015). (Baca: Rebut Ilmu Pengetahuan, Ekonomi dan Politik (Kekuasaan))

"Jadi kehadiran Wapres Jusuf Kalla di Mataram, selain membuka Muktamar ICMI juga sekaligus menghadiri Milad ke-25 ICMI," kata Kepala Biro Humas dan Protokoler Setda NTB Yusron Hadi di Mataram, Jumat (11/12/2015).

Dalam kunjungan sehari di NTB tersebut, Wapres juga dijadwalkan menghadiri ground breaking pembangunan hotel pertama di KEK Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah yang di kelola PT Indonesia Tourism Development Corporation (PT ITDC).

Sementara itu, Direktur Utama PT ITDC Abdulbar M Mansoer mengatakan, kehadiran Wakil Presiden Jusuf Kalla di NTB, untuk meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata Mandalika di Lombok Tengah.

KEK Mandalika berstatus kawasan ekonomi khusus untuk pariwisata dengan luas 1.035 hektar yang akan dikembangkan serta dikelola PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (PPI) Persero atau Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC), sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor pengembangan kawasan pariwisata.

Menurut Abdulbar, bersamaan dengan peresmian KEK Mandalika ini, Wapres Jusuf Kalla yang didampingi Menteri Pariwisata Arief Yahya akan melakukan ground breaking sejumlah proyek seperti pembangunan tiga hotel bertaraf internasional, konstruksi proyek pengolahan air laut menjadi air bersih atau reverse osmosis (RO), dan pembangkit listrik tenaga surya.

"Proyek-proyek tersebut merupakan bagian dari tahap pertama pengembangan KEK Mandalika seluas 400 hektar dan direncanakan akan selesai pada 2018," kata dia. (Baca: Jokowi Janjikan Rp 1,8 Triliun untuk KEK Mandalika NTB)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com