JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla prihatin banyak umat Islam pindah ke negara-negara yang warganya mayoritas nonmuslim. Menurut Kalla, hal ini terjadi karena negara-negara Islam di Timur Tengah seperti Yaman, Suriah dan Irak telah gagal membangun stabilitas keamanan sehingga masyarakatnya menjadi khawatir.
"Banyak umat Islam akhirnya memilih untuk hijrah ke negara yang bisa melindungi mereka, walaupun negara-negara itu adalah negara nonmuslim," kata Kalla saat memberikan sambutan dalam Syukuran 54 tahun Pondok Pesantren Darunnajah di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Minggu (28/11/2015).
Hadir dalam kesempatan itu para petinggi yayasan, guru dan ribuan santri pondok pesantren Darunnajah. (baca: Mengapa Negara-negara Kaya Arab Tak Berbuat Banyak untuk Pengungsi?)
Hadir pula sembilan Duta Besar dari negara-negara sahabat, serta tokoh-tokoh seperti Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Kallla mengaku bersyukur, Indonesia sebagai negara dengan penduduknya yang mayoritas muslim masih memiliki keamanan yang stabil. (baca: Mengapa Warga Suriah Tidak Mengungsi ke Negara-negara Teluk?)
Namun, dia mengingatkan Indonesia tidak boleh lengah dengan situasi yang ada saat ini.
Menurut dia, segenap elemen bangsa, mulai dari pemerintah, hingga masyarakat sipil harus sama-sama menjaga agar perdamaian bisa terus berlangsung. (baca: Polri Mencatat Ada Sekitar 70 WNI Kembali dari Suriah)
"Kedepan kita harus bersama-sama menguatkan negara dan umat. Tanpa negara kuat kita akan mudah dipermainkan dari luar," ucap Ketua Dewan Masjid ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.