Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djan Faridz Tuding PPP Diacak-acak Pihak yang Ingin Sebarkan Maksiat

Kompas.com - 08/11/2015, 21:40 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Jakarta, Djan Faridz, mengatakan bahwa PPP merupakan partai islam yang menjunjung persatuan. Tidak semestinya PPP terpecah belah seperti yang terjadi saat ini.

Menurut Djan, dualisme kepemimpinan yang terjadi di partai berlambang kabah itu tidak akan terjadi tanpa sebab. Djan menduga kuat, masalah ini terjadi karena ada pihak tertentu yang berniat mengacak-acak PPP.

"Saya melihat ada pihak luar yang ingin mengacak-acak, mengacaukan PPP, untuk kepentingan mereka sendiri," ujar Djan, di Bandung, Jawa Barat, Minggu, (8/11/2015).

Ketika ditanya, pihak mana yang menginginkan PPP terbelah, Djan tidak memberikan jawaban.

"Siapa pihaknya? siapa pihaknya?! tanya diri kamu sendiri!," kata Djan.

Djan mengatakan, PPP merupakan partai yang mendukung kemajuan bangsa dan negara. Sebagai partai berbasis Islam, PPP juga akan berdiri paling depan untuk menyuarakan aspirasi umat Islam.

Djan pun mengaitkan konflik PPP akibat statusnya sebagai partai yang melawan kemaksiatan.

"Mereka ingin PPP lemah. Ketika PPP terpuruk, mereka gencar menyebarkan kemaksiatan, miras beredar di mana-mana dan negara semakin genting," kata mantan Menteri Perumahan Rakyat itu.

Djan pun mengaku sedih karena negara dihadapkan dengan banyak persoalan dan berbagai konflik di segala bidang, terutama di bidang keagamaan. Apalagi PPP hanya diam dan menonton, karena tidak bisa berbuat apa-apa.

"Saya sedih, PPP tidak bisa apa-apa, saya sedih PPP hanya menonton. Harusnya PPP ada di situ," tutur Djan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com