Terlihat hadir di antaranya, Ketua KPU Husni Kamil Manik beserta komisioner lainnya, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshidique, dan komisioner Badan Pengawas Pemilu Daniel Zuchron.
Adapun, Presiden didampingi Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan, Mendagri Tjahjo Kumolo, dan Mensesneg Pratikno.
"Presiden ingin tahu secara detil persiapan pilkada," kata Pratikno.
Dalam sidang kabinet paripurna, Senin (2/11/2015), Presiden meminta potensi kericuhan pilkada serentak dideteksi sedini mungkin. Permintaan itu secara khusus ditujukan kepada Badan Intelijen Negara, Polri, dan Menteri Dalam Negeri.
Mendagri Tjahjo Kumolo, mengungkapkan, suasana menjelang pilkada serentak pada 9 Desember nanti harus terus dipantau. Mulai 4 November 2015, tim yang dibentuk bersama oleh Kementerian Polhukam, serta KPU dan Bawaslu akan mulai turun memantau situasi di lapangan.
Adapun daerah yang menjadi prioritas pemantauan di antaranya adalah Tasikmalaya, Blitar, dan Timor Tengah Utara.
"Juga di sejumlah daerah yang diindikasikan menimbulkan konflik pada saat penghitungan atau penetapan suara," ujar Tjahjo.
Pilkada serentak digelar pada 9 Desember dan diikuti 9 provinsi, 224 kabupaten dan 36 Kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.