Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambil Dangdutan, Rhoma Irama Sampaikan Visi Misi Partai Idaman

Kompas.com - 14/10/2015, 12:54 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Acara Deklarasi Nasional Partai Islam Damai Aman (Idaman) berlangsung ramai di area Tugu Proklamasi, Jakarta, Rabu (14/10/2015). Pengunjung acara memadati lokasi tersebut seraya menyaksikan Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama menyampaikan visi misi partainya dengan cara bernyanyi.

"Jangan joget, ya, tetapi dihayati," ujar Raja Dangdut tersebut sebelum membawakan lagu pertamanya dengan diiringi oleh Soneta Band.

Pria yang pernah disebut-sebut dalam bursa calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa itu membawakan lima lagu dalam penyampaian visi misi Partai Idaman. Kelima lagu tersebut adalah "Bersatulah", "Kita adalah Satu", "Reformasi", "Indonesia", dan "Pembaharuan".

Rhoma menilai bahwa penyampaian visi misi menggunakan lagu lebih efektif dan menyentuh para pendengarnya. "Kita kepengin tampil beda," kata Rhoma sambil membawa gitarnya.

Sejumlah penggemar Rhoma tampak memadati area Tugu Proklamasi. Tak terkecuali Fadliyah (87 tahun), yang bersemangat mendekati panggung dan berdesakan dengan masyarakat lainnya saat Rhoma bernyanyi.

"Sekarang sudah tua. Dulu waktu muda suka nonton Bang Haji nyanyi di panggung," ujar Fadliyah.

Fadliyah datang dengan berjalan kaki dari rumahnya di Jalan Anyar, Menteng, ke Tugu Proklamasi. Ia merasa mantap mendukung Partai Idaman jika nanti partai berlambang hati tersebut menjadi peserta Pemilu 2019. "Saya dukung. Pasti," kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, Rhoma melantik 40 orang anggota Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Idaman yang mewakili 33 departemen. Sekretaris Jenderal Partai Idaman Ramdansyah mengatakan, dalam dua bulan, partainya juga akan melantik 34 dewan pimpinan wilayah (DPW).

"Tapi, kita menyebutnya bukan DPW, mereka selama ini deklarator dari rekrutmen. Sejak 11 juli 2015, kita pergi ke seluruh provinsi untuk mendapatkan deklarator dan keanggotaan," kata Ramdansyah seusai acara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com