JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan alumni dari berbagai universitas di Indonesia menyatakan protes terhadap rencana revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi. Mereka menggelar aksi di halaman gedung KPK sambil membentangkan spanduk bertuliskan "Tolak Revisi UU KPK".
Tak hanya para akademisi, sejumlah pegawai KPK nampak ikut dalam barisan aksi tersebut. Mereka mengenakan sarung tangan berwarna merah. Di bagian telapak tangan, terdapat tulisan "GAK" yang merupakan akronim dari Gerakan Anti Korupsi.
"Kami berkomitmen menolak revisi Undang-Undang KPK yang diajukan oleh partai-partai di DPR. Siapa saja yang dalam hal ini melemahkan KPK, berhadapan dengan masyarakat. Dan kita harus melawan," seru koordinator GAK, Rudy Johannes yang merupakan alumni Universitas Indonesia.
Di barisan tersebut juga hadir empat pimpinan KPK, yaitu Taufiequrachman Ruki, Adnan Pandu Praja, Indriyanto Seno Adji, dan Zulkarnain. Ruki dan Zulkarnain juga nampak mengenakan sarung tangan merah bertuliskan GAK.
Dalam sambutannya, Ruki menganggap kehadiran para alumni tersebut memperkuat semangat para pimpinan dan pegawai KPK untuk terus maju.
"Ketika gerakan anti korupsi ditekan dari kiri dan kanan, sandaran para pelaksana ini hanya ada pada gerakan masyarakat anti korupsi. Tidak ada kata-kata lain kecuali lawan korupsi!" kata Ruki sambil mengepalkan tinjunya ke udara.
Seusai menggelar aksi di KPK, para alumni perguruan tinggi yang tergabung dalam GAK juga menggelar aksi di Gedung DPR RI. Di DPR nanti, mereka akan mendesak para anggota dewan untuk menghentikan pembahasan revisi UU KPK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.