JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua sementara Komisi Pemberantasan Korupsi Taufiequrachman Ruki menilai sosok pengacara senior Adnan Buyung Nasution sebagai gurunya dan tokoh fenomenal di bidang hukum. Ruki mengaku belajar cara menghadapi tersangka dari teknik Buyung saat membela kliennya.
"Saya belajar banyak dari cara, taktik, dan tekniknya dalam membela kliennya untuk mengantisipasi serangan balik dari pembela para tersangka yang disidik dan dituntut," ujar Ruki melalui pesan singkat, Rabu (23/9/2015).
Ruki mengenal Buyung saat dirinya masih menjadi taruna Akademi ABRI tahun 1970. Secara pribadi, Ruki mengagumi sosok Buyung karena sikapnya yang konsisten dan berani menghadapi pihak yang berbeda pendapat dengannya.
Buyung juga berperan dalam pembentukan KPK. Ruki mengatakan, Buyung bersama tokoh hukum lain menjadi perumus Undang-Undang KPK. Buyung juga menjadi panitia seleksi calon pimpinan KPK jilid satu.
"Selamat jalan guruku, selamat jalan abangku, semoga Allah menempatkan arwah abang bersama arwah para solichin dan syuhada," kata dia.
Buyung meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu, sekitar pukul 10.15 WIB. Saat ini, jenazah Buyung telah dibawa ke rumah duka di Lebak Bulus, Jaksel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.