Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saatnya Peternak Lokal Mengeruk Untung dari Idul Qurban...

Kompas.com - 19/09/2015, 07:22 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

KOMPAS.com - Sepekan jelang Idul Qurban, permintaan akan hewan ternak khususnya sapi dan kambing lokal terus meningkat. Melalui momen ini, sejatinya, rasa syukur tak hanya dipanjatkan oleh mereka yang mendapatkan, tapi juga para peternak lokal.

Seperti dilansir Kontan.co.id, Plh Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan bahwa jumlah kebutuhan hewan qurban di Jawa Barat untuk tahun ini diprediksi meningkat. Jika tahun lalu pemotongan hewan kurban di Jabar mencapai 254.708 ekor, yang terdiri dari sapi 64.272 ekor, kerbau 1.411 ekor, domba 158.632 ekor dan kambing 30.393 ekor, tahun ini angkanya diprediksi mencapai 270.000 ekor lebih.

Kecenderungannya, masyarakat memilih hewan qurban jantan yang diambil dari peternak lokal. Karena itulah, peningkatan kebutuhan hewan qurban menjadi keuntungan sendiri bagi peternak, baik berasal dari kota maupun pelosok desa. Ditambah lagi, saat momen tersebut, harga hewan ternak meningkat signifikan.

Seorang peternak lokal yang menjajakan hewan qurban di Palmerah, Dimas Bintoro (34), kepada Kompas mengaku bisa menjual sapi lokal seharga Rp 16,5 juta hingga Rp 33 juta. Harga itu mengalami peningkatan 20 persen dibandingkan hari biasa. Dengan catatan, menurut dia, hewan qurban harus sehat, berpenampilan baik, tidak cacat, cukup umur, dan memiliki surat keterangan kesehatan hewan dari daerah asal.

Menariknya, bukan hanya peternak lokal diuntungkan dengan peningkatan kebutuhan hewan qurban. Di Sumatera Utara, momen tersebut dimanfaatkan masyarakat untuk mencari pekerjaan sampingan berupa penyediaan jasa pijat hewan. Pemijatan terhadap hewan ini dilakukan bila para agen memerlukan jasa setelah para hewan menempuh perjalanan panjang. (Baca: Jelang Idul Adha Pemijat Hewan Panen Rupiah).

Rezeki online

Gurihnya bisnis ini menjadikan peternak lokal atau agen penjualan hewan qurban berlomba-lomba memasarkan ternaknya. Selain membuka lapak di pinggir jalan, saat ini sistem penjualannya bahkan merambah ke dunia digital.

THINKSTOCKPHOTOS Gurihnya bisnis qurban menjadikan peternak lokal atau agen penjualan hewan qurban berlomba-lomba memasarkan ternaknya. Selain membuka lapak di pinggir jalan, saat ini sistem penjualannya bahkan merambah ke dunia digital.
Penjualan hewan qurban melalui dalam jaringan (daring) sebenarnya sudah ada sejak pengguna internet di Indonesia mulai meluas. Kini, tiap tahunnya, situs atau blog penjualan hewan qurban pun semakin bertambah.

Salah satu situs belanja Bukalapak, misalnya, ikut menyediakan fasilitas tersebut untuk memudahkan masyarakat yang ingin berqurban nanti. Beda penjual, beda pula perlakuannya. Bagi penjual yang memasarkan lewat blog, biasanya masih mengharuskan pembeli bertemu langsung untuk bertransaksi. Blog hanya dihjadikan tempat beriklan

Sedangkan, pemasaran melalui situs belanja menawarkan lebih banyak kemudahan. Selaiknya berbelanja daring, pembeli hanya diharuskan mengisi biodata dan membayar hewan qurban yang dipilihnya. Menariknya, berqurban melalui situs belanja memungkinkan pembeli untuk menyalurkan hewan qurbannya secara nasional dan internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com