Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Membentuk Tim Independen untuk Kasus Pembunuhan Munir

Kompas.com - 06/09/2015, 17:09 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com-Istri pegiat HAM Munir Said Thalib, Suciwati, mendesak pemerintah untuk membentuk tim independen guna menyelesaikan kasus pembunuhan Munir, setelah kasus itu tak menemui kejelasan selama 11 tahun terakhir. Suci meminta agar Presiden Joko Widodo memiliki keberanian dalam membongkar orang-orang yang bertanggung jawab dalam kasus itu.

"Jokowi pernah membuat statement, jika tidak memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, berarti ia melangar konstitusi. Sama saja kalau dia tidak menyelesaikan kasus hukum Munir, berarti ia melanggar konstitusi," ujar Suciwati, dalam konferensi pers di Sekretariat Kontras, Jakarta Pusat, Minggu (6/9/2015).

Menurut Suci, hasil penelusuran yang pernah dilakukan Tim Pencari Fakta (TPF), pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menyimpulkan bahwa pembunuhan Munir tidak hanya melibatkan satu orang.

TPF merekomendasikan pihak-pihak lain yang diduga terlibat, seperti Badan Intelijen Negara. Pembunuhan Munir tidak lepas dari motif politik yang melibatkan orang-orang berkeahlian khusus, yang direncanakan secara matang, dan dilakukan secara bersekongkol.

Namun, sayangnya hingga kini para pelaku masih belum menjalani proses hukum. Selain itu, kata Suci, apabila tidak membentuk tim independen, Jokowi setidaknya dapat memerintahkan Kepala Polri untuk segera membentuk tim khusus Mabes Polri untuk mencari pelaku pembunuhan Munir.

Hal serupa pernah dilakukan beberapa tahun lalu. "Bahwa Presiden Jokowi, apalagi yang didukung dan dipilih langsung oleh masyarakat, penting untuk berani mengambil keputusan untuk tidak ragu menuntaskan kasus pembunuhan Munir," kata Suci.

Munir dibunuh dengan racun dalam penerbangan pesawat Garuda Indonesia GA 974, tepat pada 7 September 2004.

Meski mantan pilot Garuda Pollycarpus Budihari Priyanto pernah dipenjarakan karena kasus ini, bagian inti kasus ini masih misteri. Belum dikuak siapa sebenarnya aktor intelektual yang terlibat dalam pembunuhan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Nasional
APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com