Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Diprotes, Karpet Merah di Gedung Nusantara III Akhirnya Dicopot

Kompas.com - 03/09/2015, 11:43 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Karpet merah di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, akhirnya dicopot setelah menuai kontroversi. Pantauan Kompas.com pada Kamis (3/9/2015) pagi, karpet merah tersebut sudah tak terpasang.

Hingga Rabu (2/9/2015) malam, karpet tersebut masing terbentang dari pintu masuk Gedung Nusantara III hingga pintu lift menuju ruang pimpinan DPR, DPD dan DPRD.

Pemasangan karpet ini memang sebelumnya menuai protes dari Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang. Dia merasa terganggu dengan adanya karpet itu. (baca: Oesman Sapta Risih Ada Karpet Merah di Pintu Masuk Gedung DPR)

Dia juga menilai, karpet tersebut bisa mengganggu pengunjung yang datang dan menunjukkan parlemen sebagai lembaga yang elitis.

Tak lama setelah protes Oesman tersebut, Setjen MPR mengirimkan surat ke DPR untuk meminta karpet tersebut dicopot.

Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengaku tak masalah dengan pencopotan karpet tersebut. Menurut dia, sejak awal karpet itu dipasang untuk menyambut tamu-tamu yang datang.

"Daripada bongkar pasang barangkali kita mendingan digelar, tapi dicopot pun enggak ada masalah," ucapnya. (baca: Terganggu dengan Karpet Merah, Ruhut Sindir Ketua DPR)

Agus mengaku tidak tahu menahu mengenai pencopotan ini. Menurut dia, dicopotnya karpet adalah wewenang kesekjenan dan tidak pernah dibahas dalam rapat. (baca: Taufik Kurniawan, Pimpinan DPR yang Tak Pernah Lewati Karpet Merah)

"Dalam rapim kemarin yang saya pimpin, tidak ada tuh bahas masalah karpet," ucapnya.

Sekjen DPR Winantuningtyastiti sebelumnya menegaskan, karpet merah itu tidak akan dicabut. Menurut dia, keberadaan karpet itu sangat penting untuk menyambut kedatangan tamu negara. (baca: Sekjen DPR Tegaskan Karpet Merah Tak Akan Dicopot)

"DPR banyak sekali tamu penting. Semuanya pakai karpet merah. Kalau sebentar-sebentar dicopot dan dipasang kan repot, enggak efisien," kata Win saat dihubungi Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com