Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla: Konflik Laut China Selatan Berpotensi Jadi Ancaman Serius ASEAN

Kompas.com - 10/08/2015, 20:21 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan bahwa konflik Laut China Selatan berpotensi menjadi ancaman serius bagi keamanan maritim kawasan Asia Tenggara jika tidak ditangani dengan hati-hati. Ia pun meminta organisasi bangsa-bangsa Asia Tenggara atau Association of Southeast Asian National (ASEAN) untuk mendorong penyelesaian masalah ini melalui jalur damai.

"Potensi konflik regional seperti di Laut China Selatan harus diselesaikan dengan damai melalui dialog dan kerja sama," kata Kalla saat menghadiri peringatan hari ulang tahun ASEAN yang ke-48 di Jakarta, Senin (10/8/2015).

ASEAN, kata Kalla, harus mendesak diterimanya kesepakatan regional untuk mencegah penyelesaian konflik dengan cara kekerasan atau paksa memaksa. Pada usianya yang ke-48, ASEAN menghadapi berbagai tantangan baik eksternal maupun internal.

Meskipun ekonomi kawasan tumbuh secara dinamis, masih ada ketidakseimbangan, baik di dalam negeri maupun antarnegara. Di samping tantangan dari luar seperti konflik Laut China Selatan, Kalla mengingatkan masih adanya ancaman internal yang membayangi terkait persengketaan antar negara-negara ASEAN.

"Secara institusional, ASEAN masih lemah dengan sumber daya dan kapasitas yang terbatas," ujar Kalla.

Oleh karena itu, Wapres menekankan perlunya peningkatan kapasitas lembaga untuk mengatur hubungan antar negara-negara ASEAN, serta mempercepat integrasi ekonomi kawasan.

Konflik Laut China Selatan berawal ketika Tiongkok mengklaim 90 persen wilayah Laut China Selatan sebagai teritorialnya. Klaim terhadap Laut China Selatan juga datang dari Tawiran dan sejumlah negara Asia Tenggara, yakni Brune, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.

Laut China Selatan merupakan jalur perdagangan yang strategis dan salah satu jalur dagang paling gemuk di dunia. Kawasan tersebut juga dipercaya kaya akan minyak dan gas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com