Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komite Umat untuk Tolikara Kirim TPF ke Papua

Kompas.com - 22/07/2015, 09:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Umat untuk Tolikara Papua (Komat Tolikara) mengirimkan tim pencari fakta ke Tolikara untuk mendapatkan informasi terkait insiden yang terjadi pada 17 Juli lalu. (Baca: Klarifikasi Menteri Tedjo soal Surat Edaran GIDI di Tolikara)

"Tim ini untuk membantu pengungkapan dan pembangunan kembali bangunan tempat ibadah, ruko, kios dan tempat tinggal yang hangus akibat insiden itu," kata Juru Bicara Komat Tolikara, Mustofa Nahrawardaya, melalui keterangan pers, di Jakarta, Selasa (21/7/2015).

Tofa mengatakan tim berangkat ke Papua pada Selasa kemarin, dipimpin Fadlan Garamatan bersama tujuh anggota dari berbagai latar belakang ilmu. TPF akan mengumpulkan informasi dan berupaya menyusun kronologi konflik sesuai kejadian yang sebenarnya. (Baca: Mendagri Selidiki Perda Tolikara soal Aturan Beribadah)

"Kenapa disebut kronologi sesuai aslinya, karena hingga hari ini, ada beberapa upaya dari pihak tertentu yang mencoba membelokkan arah opini kepada publik. Pembelokan opini ini jelas sangat merugikan karena fakta yang ada di lapangan menjadi kabur," kata dia.

Menurut dia, beberapa informasi yang simpang siur akibat pembelokan opini itu, di antaranya seputar keabsahan surat dari Gereja Injili Di Indonesia yang berisi larangan merayakan Idul Fitri, larangan berlebaran dan larangan mengenakan jilbab. (Baca: Komisi III DPR Akan Bentuk Tim Investigasi Tolikara)

Surat resmi yang dilengkapi tanda tangan oleh Ketua GIDI Tolikara Pdt Nayus Wenda dan Sekretarus GIDI Marthen Jingga itu, disebut sebagai dokumen illegal kendati polisi dan bupati juga sudah menerima surat yang dimaksud. Selain itu, kata dia, ada pihak lain yang juga mencoba memutarbalikkan fakta bahwa baik tempat ibadah, ruko mau pun kios yang terbakar karena ketidaksengajaan.

"Yang lebih parah lagi, ada pihak yang kini mencoba menyalahkan kepolisian dan aparat lainnya yang dianggap tidak mampu mengendalikan situasi sehingga aparat malah menembak anggota gereja hingga tewas. Akibat tembakan itulah kemudian api kemarahan tersulut sehingga mengakibatkan terbakarnya masjid. Dengan kata lain, diberitakan massa sebenarnya tidak ingin membakar masjid namun api yang disulut massa ke kios, merembet ke masjid," katanya.

Selain itu, banyak informasi lain yang cenderung menyesatkan masyarakat dan mengadudomba antara kepolisian, TNI dan masyarakat. Tofa mengatakan, jika dibiarkan akan berpotensi menyulut kemarahan masyarakat yang lebih luas terhadap pihak Gereja Injili.

"Yang semula korban adalah dari pihak mesjid, nantinya akan meluas ke pihak lain," katanya.

Pemberangkatan TPF ke Papua ini sendiri adalah salah satu program kerja dari Komat Tolikara yang telah terbentuk pada 19 Juli 2015 di Jakarta.

Komite ini dibentuk setelah terjadi pertemuan besar para tokoh nasional di antaranya Arifin Ilham, Yusuf Mansur, Hidayat Nurwahid, Didin Hafidhudin, Bahtiar Nasir, Aries Mufti, Muhammad Zaitun Rasmin dan lain sebagainya.

Pada pertemuan itu, para tokoh sepakat menunjuk Bahtiar Nasir sebagai ketua harian komite, Muhammadi Zaitun Rasmin (wakil ketua), Didin Hafidhudin (ketua dewan syura), Arifin Ilham, Yusuf Mansur, Hidayat Nurwahid, Bahtiar Nasir, Aries Mufti dan Bobby Herwibowo menjadi (anggota dewan syura). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Nasional
PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

Nasional
Maruarar Sirait Dukung Jokowi Jadi Penasihat di Pemerintahan Prabowo

Maruarar Sirait Dukung Jokowi Jadi Penasihat di Pemerintahan Prabowo

Nasional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, 3 Korban Tewas Merupakan Penerbang, Penumpang, dan Mekanik

Pesawat Latih Jatuh di BSD, 3 Korban Tewas Merupakan Penerbang, Penumpang, dan Mekanik

Nasional
Momen Anies Mampir Kondangan Warga Muara Baru sebelum ke Halalbihalal PKL dan JRMK di Jakut

Momen Anies Mampir Kondangan Warga Muara Baru sebelum ke Halalbihalal PKL dan JRMK di Jakut

Nasional
8 Kloter Jemaah Haji Indonesia Siap Bergerak ke Makkah, Ambil Miqat di Bir Ali

8 Kloter Jemaah Haji Indonesia Siap Bergerak ke Makkah, Ambil Miqat di Bir Ali

Nasional
Jokowi Terbang ke Bali, Bakal Buka KTT WWF ke-10 Besok

Jokowi Terbang ke Bali, Bakal Buka KTT WWF ke-10 Besok

Nasional
MPR Bakal Safari Temui Tokoh Bangsa, Dimulai dengan Try Sutrisno Besok

MPR Bakal Safari Temui Tokoh Bangsa, Dimulai dengan Try Sutrisno Besok

Nasional
Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Nasional
Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Nasional
Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Nasional
Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Nasional
APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com