Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sutan Merasa Telah Gagalkan Korupsi di SKK Migas

Kompas.com - 04/06/2015, 19:34 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Komisi VII DPR RI, Sutan Bhatoegana, mengatakan, ia pernah diminta mengalihkan dukungan kepada peserta lelang lain dalam proyek di SKK Migas. Diketahui, perusahaan yang didukung Sutan, PT Timas Suplindo, memenangi proyek tersebut dan mengalahkan PT Rekayasa Industri.

"Menangkan yang kalah, menang jadi kalah. Saya diajak, pertama dikasih 10 juta dollar AS lalu 5 juta dollar AS," ujar Sutan, di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (4/6/2015).

Namun, Sutan mengaku menolak sejumlah uang tersebut. Ia mengatakan, PT Timas hendak dikalahkan dalam lelang tersebut agar perusahaan kompetitor dapat mengorupsi dana proyek SKK Migas senilai Rp 4 triliun.

"Itu ada kerugian Rp 4 triliun. Saya menggagalkan korupsi di SKK Migas, tapi kenapa saya yang dikenakan?" kata Sutan.

Padahal, kata Sutan, PT Timas Suplindo yang telah mendapatkan letter of intent (LoI) sebagai pemenang tender. Ia pun menganggap dirinya telah dikorbankan dalam kasus ini.

"Saya korban. Lebih bagus saya terima Rp 4 triliun, 10 juta dollar. Lebih bagus saya terima itu, jadi korupsi saya. Tapi kan tidak begitu," kata Sutan.

Meski surat kontrak telah berada di meja Rudi, tetapi surat itu tak kunjung diteken. Akibat Rudi tidak menandatangani surat tersebut, kata Sutan, perusahaan Chevron batal berinvestasi senilai Rp 200 triliun. Namun, Sutan mengaku berani "pasang badan" melindungi Rudi.

"Mereka mau menggagalkan Pak Rudi, mengancam Pak Rudi. Saya yang bela Pak Rudi. On the right track," kata Sutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com