JAKARTA, KOMPAS.com — Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan, oknum anggota Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan Kartosuro yang terlibat perkelahian dengan anggota TNI Angkatan Udara di Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (31/5/2015), akan ditindak tegas.
"Kami sudah ambil langkah-langkah tegas. Kasus ini menjadi introspeksi bagi saya untuk melakukan tindakan lebih lanjut. Tindakan tegas sudah diberikan," kata Panglima TNI seusai rapat Persiapan Latihan Gultor di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (4/6/2015), seperti dikutip Antara.
Moeldoko mengatakan, dirinya sudah berkali-kali menyatakan agar prajurit TNI menanggalkan ego sektoral dan membangun semangat bagi matra.
"Tapi, tindakan yang dilakukan ini merupakan tindakan individu, yang dilakukan oleh oknum prajurit TNI. Maka, tindakan tegas akan diberikan," ujarnya.
Panglima TNI mengapresiasi tindakan Danjen Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo yang telah mengambil langkah dengan meminta maaf kepada anggota TNI AU dan akan meringankan beban bagi keluarga Serma Zulkifli yang meninggal pascaperkelahian itu. (Baca: Prihatin, Danjen Kopassus Minta Maaf soal Perkelahian di Solo)
Ia mengatakan, semua prajurit TNI dilarang memasuki tempat-tempat hiburan malam karena merupakan pelanggaran disiplin. Nantinya akan dilihat dalam pemeriksaan, sejauh mana tingkat pelanggarannya.
Sebelumnya, Minggu malam, beberapa anggota TNI AU dikabarkan terlibat perkelahian dengan beberapa anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan di sebuah kafe di daerah Sukoharjo.
Peristiwa itu mengakibatkan Serma Zulkifli (39), anggota Bintara Sarban Dislog Denma Mabes AU, tewas dan sejumlah prajurit terluka. Dua tentara masih dirawat di rumah sakit di Yogyakarta.
Doni mengatakan, tujuh anggota Kopassus sudah diserahkan ke Detasemen Polisi Militer Sukoharjo untuk diproses hukum. Mereka diduga kuat terlibat berdasarkan rekaman CCTV dan pengakuan anggota Kopassus. (Baca: Berkat Rekaman CCTV, Tujuh Prajurit Kopassus Diserahkan ke Denpom Solo)