MAKASSAR, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Amran Sulaeman merasa telah bekerja maksimal sekitar enam bulan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Ia mengaku siap diberhentikan sebagai menteri jika bekerja tidak sesuai amanah.
"Saya kerja, pokoknya kerja, saya datang untuk beribadah. Kalau Anda dengar amanah ini diselewengkan, maka saya akan siap berhenti," ujar Mentan kepada wartawan di Makassar, Rabu (27/5/2015), seperti dikutip Antara.
Mengenai dengan isu reshuffle atau pergantian menteri, kata Amran, ada Tuhan yang akan mengatur dan reshuffle adalah urusan Presiden. Ia yakin telah menjalankan amanah yang diberikan Presiden dan wakil Presiden untuk mengurus masalah ketersediaan pangan.
"Kalau reshuffle, saya serahkan kepada Allah SWT yang mengaturnya. Tujuan hidup saya bukan mengejar jabatan, saya orang beriman dan yakin ilmu saya bermanfaat," kata akademisi Universitas Hasanuddin Makassar itu.
Sebelumnya, hasil penelitian yang dilakukan Political Communication Institute (Polcomm Institute), setidaknya ada enam menteri yang kerjanya paling sedikit diberitakan. Amran salah satunya. (baca: Ini 6 Menteri yang Kinerjanya Tak Diketahui Publik)
Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelumnya mengisyaratkan, akan ada reshuffle dalam beberapa bulan ke depan. Kalla menilai, reshuffle diperlukan untuk peningkatan kinerja kabinet. (Baca: Wapres Isyaratkan Bakal Ada "Reshuffle" Kabinet)
Adapun Jokowi belum mau berkomentar banyak soal isu perombakan kabinet. Jokowi hanya meminta agar publik mengamati saja apa yang terjadi ke depan. (Baca: Jokowi: Soal "Reshuffle", Lihat Saja Nanti)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.