Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muktamar Ke-47 Muhammadiyah Habiskan Dana Rp 35 Miliar

Kompas.com - 12/05/2015, 11:23 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Muktamar Ke-47 Pengurus Pusat Muhammadiyah yang dijadwalkan pada 3-7 Agustus 2015 di Makassar, Sulawesi Selatan, ditaksir menghabiskan biaya kurang lebih Rp 35 miliar. Menurut Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, kegiatan ini dibiayai secara mandiri oleh Muhammadiyah.

"Muktamar digelar secara mandiri. Biayanya hampir Rp 35 miliar. Insya Allah selama ini Muhammadiyah mengusahakan sendiri, dari amal-amal usaha Muhammadiyah, seperti universitas-universitas, ada 170-an universitas. Mungkin Muhammadiyah salah satu ormas yang punya organisasi besar, punya rumah sakit, ada ratusan," kata Din di Istana Wakil Presiden Jakarta, Selasa (12/5/2015).

Ia dan sejumlah pengurus PP Muhammadiyah lainnya mengundang Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk hadir menutup Muktamar Muhammadiyah. Selain Kalla, PP Muhammadiyah mengundang Presiden Joko Widodo untuk membuka muktamar.

Atas undangan ini, Din menyampaikan bahwa Wapres bersedia untuk menutup muktamar tersebut. Ia juga menyampaikan alasan pihaknya memilih Makassar sebagai lokasi penyelenggaraan muktamar. Menurut dia, muktamar digelar di Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar karena universitas tersebut merupakan Universitas Muhammadiyah dengan jumlah mahasiswa terbesar di Indonesia. Jumlah mahasiswanya mencapai kurang lebih 36.000 orang.

Lebih jauh, Din menyampaikan bahwa muktamar ke-47 ini akan mengusung tema gerakan pencerahan menuju Indonesia berkemajuan. Muktamar tersebut akan membahas langkah-langkah strategis komunikasi PP Muhammadiyah ke depannya. Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar, kata Din, Muhammadiyah konsisten menjadi organisasi madani yang membangun Indonesia.

"Wawasan Muhammadiyah adalah Islam yang berkemajuan, yang bersifat universal, tidak hanya Indonesia, tetapi juga dunia. Itu yang diterjemahkan dalam pemahaman kemodernan. Kita ingin lebih intensif lagi menerjemahkan Islam berkemajuan. Kita ingin Indonesia berkemajuan," kata Din.

Ia juga menyampaikan bahwa Muhammadiyah akan mengundang perwakilan dari cabang-cabang Muhammadiyah di sejumlah negara, di antaranya Singapura, Malaysia, Thailand, Kamboja, Laos, dan Mauritius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com