Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Aburizal: Butuh Rp 30 Miliar Gelar Munaslub, Duit dari Mana?

Kompas.com - 05/05/2015, 10:51 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie tak setuju dengan usulan Akbar Tandjung untuk menggelar munas luar biasa (Munaslub). Kubu Aburizal tak melihat munaslub sebagai solusi untuk mengakhiri dualisme kepengurusan partai berlambang pohon beringin itu.

"Duit dari mana (menggelar munaslub)? Apakah ada bandar yang mau sponsorin?" kata Bendahara Umum Partai Golkar kubu Aburizal, Bambang Soesatyo, saat dihubungi, Selasa (5/5/2015).

Bambang menilai, pelaksanaan munaslub akan sulit untuk dilakukan. Bukan tidak mungkin munaslub ini justru akan menimbulkan masalah baru antara kubunya dan kubu Agung Laksono. (Baca: Agung Laksono Tak Setuju Usulan Munas Luar Biasa Golkar)

"Pertama, siapa yang berhak sebagai penyelenggara? Pasti akan timbul lagi pro dan kontra. Kedua, siapa yang biayai? Memangnya penyelenggaraan munas murah?" ucapnya.

Bambang menjelaskan, untuk menggelar munaslub, paling tidak dibutuhkan gedung yang bisa menampung sekitar 2.000 peserta dan penginapan untuk sekitar 1.000 kamar selama minimal tiga malam. Jika ada hambatan, pelaksanaan munaslub bisa terhambat hingga memakan waktu sampai satu minggu.

"Sekurangnya harus siap Rp 20 miliar sampai Rp 30 miliar," ujarnya.

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar 2009-2014 Akbar Tandjung bersama tokoh senior dan anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar telah sepakat mengusulkan agar Golkar segera menggelar munaslub.

Hal itu perlu segera dilakukan agar Partai Golkar dapat mengikuti pemilihan kepala daerah serentak, yang pendaftarannya akan dilakukan pada Juni 2015. (Baca: Akbar Tandjung: Munaslub Satu-satunya Jalan Golkar Bisa Ikut Pilkada)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com