Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos: Harus Ada Sistem Pendataan Kemiskinan yang Kompak

Kompas.com - 16/04/2015, 07:00 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penanggulangan kemiskinan menjadi salah satu agenda Kementerian Sosial yang sedang digarap serius. Target tingkat kemiskinan 7-8 persen pada tahun 2019 menjadi tugas berat harus diemban Kementerian Sosial dengan koordinasi antarkementerian, pemerintah daerah dan badan-badan terkait.

"Saat ini tingkat kemiskinan di Indonesia itu sekitar 10,96 persen. Tahun 2019 targetnya 8-7 persen. Saya sebetulnya optimis pada angka tujuh persen, karena koordinasi antarkementerian cukup intensif," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa pada pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Kementerian Sosial dengan agenda Verifikasi dan Validasi Data Kemiskinan 2015, Selasa (14/4/2015). 

Hingga Rabu (15/4/2015) siang pembahasan verifikasi dan validasi data kemiskinan tersebut masih terus dilakukan. Rakornas tersebut rencananya akan berlangsung mulai 14 – 16 April. Dengan waktu cukup singkat itu pemerintah dan berbagai elemen terkait diharapkan dapat merumuskan sistem verifikasi dan validasi data dengan lengkap dan terperinci sehingga tidak terjadi penyimpangan teknis di lapangan.

"Rakornas ini diharapkan menjadi langkah awal menyatukan pemahaman terkait verifikasi dan validasi data KPS dan membangun komitmen bersama antara Kementerian Sosial dan Dinas Sosial Provinsi, Dinas Sosial dan Bappeda tingkat Kabupaten/Kota," ujar Khofifah.

Secara global aspek kemiskinan yang dijadikan salah satu tolak ukur Kementerian Sosial, lanjut Khofifah, diantaranya adalah tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar, misalnya sandang, pangan, papan, air bersih, kesehatan dan pendidikan dasar. Selain itu, Khofifah juga menyebutkan tentang masalah-masalah sosial psikologis, misalnya ketidakmampuan mengatasi konflik pribadi, stres, dan persoalan keluarga.

"Juga tidak memiliki pengembangan potensi diri dan lingkungan, dalam arti tidak memiliki keterampilan wirausaha dan lainnya. Yang terakhir adalah aspek pengembangan faktor produksi sendiri, misalnya kepemilikan tanah terbatas atau tidak adanya sarana prasarana produksi," ujarnya.

Menilik masifnya pembahasan yang harus disampaikan kepada seluruh anggota rakornas, Kementerian Sosial mengagendakan kegiatan focus group discussion (FGD) untuk mendalami berbagai isu yang berkembang terkait sasaran program perlindungan sosial dalam lima kelompok dengan tema berbeda. Khofifah sendiri merekomendasikan pembahasan tentang penanggulangan kemiskinan yang sebaiknya mengutamakan aspek pembukaan peluang kerja, dan bukan sekedar dalam bentuk bantuan sosial.

"Nantinya, data yang dikumpulkan diharapkan berbentuk mikro berupa profil dasar setiap warga, selalu dilakukan update berkala sehingga datanya tepat, akurat dan reliable dan dikelola lewat satu pintu dengan sistem dan kriteria data base yang terstandar," kata Khofifah.

Baca: Mensos: Verifikasi dan Validasi Data Kemiskinan Harus Akurat!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com