"Golkar saya kira siap karena ekskalasai konflik saya kira April selesai, kan sudah ada SK Menkumham, KPU juga menyurati DPP Golkar, rujukan formalnya ada," kata Andi dalam diskusi yang digelar SmartFM dan Populi Center di Jakarta, Sabtu (29/3/2015).
Ia mengakui, untuk memulihkan kondisi internal Golkar bukan suatu hal yang mudah. Namun, Andi optimistis dua kubu Partai Golkar masih bisa dipersatukan. Hanya saja, Ia mengingatkan bahwa konflik internal Golkar ini bisa menganggu kesiapan menghadapi pilkada jika tidak selesai pada Mei nanti.
Dia memprediksi, kandidat kepala daerah Golkar bisa berpindah ke partai lain jika konflik tidak juga berakhir. Andi yang berada dalam kubu Agung Laksono ini menyampaikan bahwa Golkar harus mulai memunculkan elit-elit baru yang diharapkan bisa menggantikan elit nasional yang terpinggirkan akibat konflik.
"Kalau Golkar ingin eksis lagi di 2019, kalau ada konflik ini yang membuat elit nasional terpinggirkan maka penggantinya harus sesuai atau lebih kapasitasnya dari yang keluar," ucap dia.
Untuk menghadapi pilkada serentak, Golkar akan memperbanyak koordinator wilayah pemenangan pemilu. Koordinator wilayah tersebut nantinya menjadi perpanjangan tangan Badan Pemenangan Pemilu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.