Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologi Tewasnya Dua Anggota Kodim 0103 Lhokseumawe

Kompas.com - 24/03/2015, 16:28 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tewasnya dua anggota Kodim 0103 Lhokseumawe bernama Serda Indra Irawan (41) dan Sertu Hendrianto (36) berawal dari pelaksanaan tugas mereka, yakni pembinaan masyarakat.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen Wuryanto menjelaskan, pada Senin (23/3/2015) kemarin, Indra dan Hendri pergi ke Kampung Alu Papan, Desa Alumbang, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara, untuk bertemu sang kepala mukim (kepala desa) setempat.

"TNI kan tengah gencar-gencarnya melakukan pembinaan masyarakat di bidang pertanian dan sosialisasi nilai-nilai kenegaraan," ujar dia saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (24/3/2015) sore.

Pada Senin sore, sosialisasi tersebut selesai. Keduanya yang mengenakan pakaian preman hendak kembali ke rumah masing-masing. Namun, sekitar 300 meter dari kediaman sang kepala mukim, keduanya disergap beberapa orang bersenjata tak dikenal.

Wuryanto menduga orang-orang tidak dikenal tersebut membawa kedua personel TNI itu dengan mobil. Sebab, ada jejak ban mobil di lokasi hilangnya Indra dan Hendri.

Warga di kampung setempat juga sempat mendengar ada suara tembakan. Komandan Kodim setempat dan Kepala Polres setempat mendapat laporan soal insiden itu. TNI berkoordinasi dengan Polri dan langsung melakukan pencarian. Namun, hingga Senin malam, pencarian tidak membuahkan hasil. (Baca: Diculik Kelompok Bersenjata, Dua Intel Kodim Aceh Utara Ditemukan Tewas)

"Kedua korban ditemukan Selasa pagi pukul 08.30 WIB oleh polisi dalam keadaan tewas mengenaskan," ujar Wuryanto.

Keduanya ditemukan dalam keadaan tangan terikat ke belakang, tubuh penuh luka tembak, dan hanya mengenakan celana dalam. Selain itu, ada 12 selongsong peluru AK-47 dan tiga selongsong peluru M-16 ditemukan di sekitar jenazah. (Baca: Ada Belasan Selongsong Peluru AK-47 dan M-16 Dekat Jasad Personel TNI di Aceh)

Wuryanto mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan kepolisian setempat untuk mengusut kasus penculikan, pembunuhan, sekaligus penemuan selongsong peluru itu. Hingga kini, pihaknya belum menyimpulkan apakah aksi itu dilakukan teroris atau bukan.

"Langkah pertama, kita periksa saksi-saksi yang menemukan jenazah pertama kali. Kita bertekad menemukan pelaku. Orang lagi adem ayem begini kok buat onar," ujar dia. (Baca: Kadispen TNI Bantah Dua Anggota Intelijen Kodim Tewas di Aceh)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com