Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Dipulangkan ke Indonesia, Anak-anak Perlu "Dibersihkan" dari Pengaruh ISIS

Kompas.com - 23/03/2015, 08:19 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 11 anak-anak Indonesia yang dibawa orangtuanya untuk bergabung dengan gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) akan segera kembali ke Tanah Air. Sebelum pulang ke pihak keluarga, mereka disarankan untuk menjalani rehabilitasi terlebih dulu.

"Saya hanya berharap bahwa mereka tidak langsung dipulangkan ke rumah, tapi ada proses rehab kepada mereka," ujar pengamat terorisme Nasir Abbas di Jakarta, Minggu (22/3/2015).

Seperti diketahui, otoritas Turki memutuskan mendeportasi 16 WNI yang ditangkap saat hendak menyeberang ke Suriah melalui jalur Gaziantep. Seluruh WNI itu terdiri dari 1 laki-laki, 4 perempuan, dan 11 anak-anak. Sebanyak empat WNI perempuan masih akan di Turki karena sedang hamil, sementara yang lain akan segera dipulangkan.

Menurut Nasir, anak-anak menjadi korban yang riskan disusupi paham ISIS. Apalagi, mereka mengenal paham radikal itu dari ayahnya yang sudah lebih dulu berada di Irak dan Suriah.

"Makanya perlu pendekatan khusus dengan mereka ini," ujar Nasir.

Jadi prajurit

Seperti diberitakan, anak-anak kini turut menjadi sasaran rekrutmen ISIS. Menurut Nasir, mereka disiapkan sebagai penerus gerakan radikal. Sehingga, ISIS berkepentingan untuk terus berusaha menggalakkan para orang tua mengirimkan anak-anak mereka ke Irak dan Suriah.

"Tujuannya agar anak-anak ini tumbuh besar di wilayah konflik, menjadi anak-anak yang cukup terlatih, sehingga besar nanti mereka diharapkan menjadi pelanjut," kata dia.

Kepala BNPT Saud Usman Nasution mengatakan pihaknya akan memantau terus anak-anak yang dibawa orang tuanya menuju Irak dan Suriah ini. Meski dianggap sudah mendapatkan paham radikal, Saud menyatakan pemerintah tetap harus melindungi mereka.

"Dipantau, pasti. Tapi mereka ini anak-anak, negara harus melindungi," kata Saud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com