JAKARTA, KOMPAS.com — Pengurus Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional IX Jakarta menjamin tidak akan melakukan sapu bersih terhadap kubu Aburizal Bakrie yang dihasilkan Munas IX Bali. Susunan kepengurusan dipastikan akan mengakomodasi pengurus hasil Munas Bali meski Menkumham hanya mengakui pengurus hasil Munas Jakarta.
Ketua Umum DPP Partai Golkar hasil Munas Jakarta, Agung Laksono, menjelaskan, ia akan berkomunikasi dengan pimpinan Golkar hasil Munas Bali untuk merumuskan susunan kepengurusan secara bersama. Bagi Agung, prioritas setelah keluarnya putusan Menkumham adalah mengembalikan soliditas Golkar dengan mengajak kubu Aburizal masuk dalam kepengurusan berdasarkan penilaian pada prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela (PDLT).
"Ada berbagai cara, menyampaikan surat, mendekati satu per satu nama yang kami nilai PDLT-nya tinggi, tidak punya masalah hukum, dan bukan pihak keonaran," kata Agung di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (10/3/2015).
Menurut Agung, penyusunan kepengurusan dengan melibatkan kubu Aburizal dapat mengembalikan suasana nyaman di internal Golkar. Ia mengaku tak akan segan menemui langsung Aburizal Bakrie untuk mencari jalan terbaik dalam penyusunan pengurus.
"Kami tidak ingin membangun permusuhan, kami buka selebar-lebarnya. Jumlah pengurus bisa bertambah atau berkurang, kami harap Pak Akbar Tandjung mau bergabung," ungkap Agung.
Di lokasi yang sama, Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas IX Jakarta, Agus Gumiwang Kartasasmita, menegaskan bahwa penyusunan pengurus Partai Golkar tidak akan menyapu bersih semua kader yang selama ini menjadi pengurus di kubu Aburizal Bakrie. Ia meminta kubu Aburizal mengakui putusan Menkumham, dan penyusunan kepengurusan akan dilakukan bersama dengan berlandaskan pada kompetensi.
"Evaluasi dan pergantian jangan dianggap luar biasa, ini konsekuensi logis dari putusan Menkumham. Tidak ada sapu bersih dan cuci piring, sebagian DPP versi Aburizal ada beberapa yang kami pertahankan," pungkas Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.