Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Presiden Rapat Koordinasi bersama Pimpinan KPK, Polri, dan Jaksa Agung

Kompas.com - 25/02/2015, 09:05 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo memanggil pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Kepolisian RI, dan Kejaksaan Agung pada hari ini, Rabu (25/2/2015), di Istana Kepresidenan. Presiden bersama pimpinan tiga lembaga penegak hukum itu akan membahas soal sinergi dalam upaya pemberantasan korupsi.

Wakil Ketua sementara KPK Johan Budi mengatakan, pertemuan akan dilakukan pada pukul 09.30 WIB. Ia menyebutkan, perwakilan KPK yang akan hadir hanya Ketua sementara KPK Taufiequrachman Ruki. Johan mengaku belum mengetahui apa agenda yang akan dibahas dalam rapat hari ini.

"Belum tahu karena bersama Jaksa Agung dan Wakapolri," kata dia, saat dihubungi Rabu pagi.

Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengungkapkan, pertemuan itu akan membahas sejumlah perbaikan mekanisme kerja di masing-masing lembaga.

"Presiden mengundang dalam konteks meningkatkan sinergi antarlembaga itu," ujar dia.

Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada itu mengatakan, usulan Ruki soal penambahan penyidik Polri di KPK akan turut dibahas dalam pertemuan tersebut.

"Saya kira itu akan dibicarakan dalam pertemuan tiga lembaga itu bersama Presiden," kata Pratikno.

Seperti diketahui, hubungan antara KPK dan Polri memanas dalam satu bulan terakhir. Panasnya hubungan kedua lembaga ini berawal dari penetapan calon tunggal kepala Polri Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi. Tak lama, Polri menetapkan dua pimpinan KPK, yakni Bambang Widjojanto dan Abraham Samad, sebagai tersangka dalam kasus yang berbeda.

Akhirnya, Presiden Jokowi membatalkan pelantikan Budi dan menunjuk Komjen Badrodin Haiti sebagai calon kepala Polri. Selain itu, Presiden juga memberhentikan sementara Abraham dan Bambang dan menggantinya dengan Taufiequrachman Ruki dan Johan Budi. Satu kursi kosong pimpinan KPK yang ditinggalkan komisioner KPK terdahulu, Busyro Muqoddas, pun diisi oleh Indriyanto Seno Adji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem 'Back Up' Data Cepat

Antisipasi Serangan Siber, Imigrasi Siapkan Sistem "Back Up" Data Cepat

Nasional
Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar 1 Juli 2024 di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

Nasional
Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Nasional
Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Nasional
KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com