Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Selamat Datang Masa Kegelapan Pemberantasan Korupsi"

Kompas.com - 17/02/2015, 08:15 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo dianggap sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas konflik yang terjadi antara dua lembaga penegak hukum, Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kepolisian RI. Konflik kedua lembaga yang dipicu penetapan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka ini telah meluas dan menimbulkan situasi tak kondusif selama lebih dari sebulan terakhir.

Jokowi dinilai tak berpihak pada gerakan pemberantasan korupsi. Janji dan komitmen yang diucapkannya saat kampanye Pemilu Presiden 2014 lalu pun dipertanyakan.

"Presiden Jokowi adalah orang yang paling bertanggung jawab atas kondisi ini," kata pegiat antikorupsi dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Dahnil Anzar Simanjuntak, Selasa (17/2/2015).

Pada Senin (16/2/2015) kemarin, Hakim Sarpin Rizaldi, yang memimpin sidang praperadilan Budi Gunawan vs KPK, menyatakan, penetapan tersangka Komjen Pol Budi Gunawan oleh KPK tidak sah. Sarpin menilai, KPK tidak bisa mengusut kasus yang menjerat Budi karena tidak termasuk dalam kualifikasi yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK.

Pasca-putusan praperadilan, desakan agar Presiden Jokowi segera melantik Budi Gunawan sebagai kepala Polri terus mencuat. Desakan itu di antaranya datang dari politisi-politisi di DPR, seperti dua Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah dan Fadli Zon. Menurut mereka, Jokowi sudah tidak punya alasan lagi untuk menunda pelantikan Budi.

Namun, menurut Dahnil, jika Jokowi tetap melantik Budi dengan modal putusan praperadilan, maka hal itu akan bertentangan dengan arus publik.

"Bila melantik Budi Gunawan dengan modal putusan praperadilan, Presiden Jokowi akan berhadapan dengan publik karena telah mengkhianati agenda pemberantasan korupsi yang dia telah janjikan ketika kampanye dulu," ujar Dahnil.

Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah itu mengatakan, Jokowi selama ini memperoleh dukungan karena masyarakat menganggap ia dapat mewujudkan harapan terhadap Indonesia bersih.

"Putusan praperadilan telah melengkapi fakta bahwa Indonesia sedang dalam kondisi masa kegelapan pemberantasan korupsi. Koruptor akan bersatu melakukan perlawanan terhadap upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK," kata Dahnil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Nasional
Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Nasional
KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

Nasional
Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-'reshuffle' Kapan Pun

Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-"reshuffle" Kapan Pun

Nasional
Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Nasional
Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com