Setelah berkeliling dan melihat-lihat Kampong Ayer (Kampung Air), Jokowi berencana meniru konsep itu untuk membangun perkampungan nelayan di Indonesia. "Saya melihat perkampungan nelayan (di Indonesia) bisa diperbaiki, asalkan ada niatnya," kata Jokowi usai melihat Kampong Ayer, Sabtu (07/02/2015).
Namun, Jokowi mengingatkan, jika pemerintah membangun perkampungan nelayan seperti Kampong Ayer, para penghuninya harus dapat merawat kampung mereka dengan baik. Seperti halnya kampung deret di Jakarta, jika akan dibangun perkampungan nelayan seperti Kampong Ayer, maka karakter bangunan seperti perkampungan nelayan tidak boleh dihilangkan.
"Kalau ciri atau karakter kampung nelayan memang di atas air, maka tetaplah harus berada di atas air. Jangan dibawa ke darat, itu yang keliru." jelas Jokowi.
Menurut Jokowi, pembangunan kampung nelayan yang mirip dengan Kampong Ayer bisa dilakukan di beberapa lokasi di Indonesia, meski dia belum menyebut kawasan yang akan menjadi pelopor pembangunan Kampong Ayer ala Indonesia.
Permukiman warga Kampung Ayer berada di atas Sungai Brunei. Kampong Ayer ini dibangun pemerintah Brunei karena beberapa bagian dari kampung yang berada di sekitar lokasi terbakar beberapa tahun lalu.
Tampak berbeda dengan Kampung Ayer, bangunan kampung lama terlihat sudah agak tua dan pondasinya pun masih terbuat dari kayu. Sedangkan Kampong Ayer, pondasi penyangganya terbuat dari beton serta seluruh jalan terbuat dari beton.
Selain itu, dinding rumahnya pun masih tersusun rapi meski terbuat dari papan dan bersih, bahkan pada beberapa rumah dilengkapi dengan pendingin ruangan.(Radio Sonora/Liliek Setyowibowo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.