Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Anggap Mustahil Abraham Barter Keinginan Jadi Cawapres dengan Kasus

Kompas.com - 05/02/2015, 20:18 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi membantah tudingan bahwa Ketua KPK Abraham Samad membarter keinginannya menjadi cawapres Joko Widodo pada Pilpres 2014 dengan janji keringanan hukuman bagi politisi PDI Perjuangan Emir Moeis. Saat itu, Emir tengah berperkara di KPK. Menurut Johan, hal tersebut mustahil dilakukan karena saat gelar perkara, seluruh unsur di KPK terlibat.

"Tidak mungkin satu pimpinan yang kemudian bisa mengatur-atur perkara. Penanganan perkara diputuskan semua pimpinan," ujar Johan, di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (5/2/2015).

Tak hanya oleh pimpinan, kata Johan, gelar perkara juga dihadiri oleh tim penyelidikan, tim penyidikan, dan tim penuntutan. Ia mengatakan, dalam pertemuan tersebut terjadi perdebatan mengenai kelangsungan kasus yang tengah ditangani KPK.

"Itu diekspose, digelar, di situlah terjadi perdebatan mengenai bahan-bahan apakah sudah layak ditingkatkan ke tingkat penyidikan atau tidak," kata Johan.

Johan lantas mempertanyakan pernyataan Pelaksana Tugas Sekjen PDI-P Hasto Kritiyanto yang menuding Abraham melakukan pertemuan dan melobi sejumlah elite PDI-P untuk hal tersebut. KPK, lanjut dia, meragukan keabsahan informasi yang dibeberkan Hasto di Komisi III DPR pada Rabu (4/2/2015) kemarin.

"Apakah benar yang disampaikan Hasto bahwa Ketua KPK menyatakan seperti itu? Ini kan harus dites dulu, benar atau tidak," kata Johan.

Pernyataan Hasto itu disampaikan secara pribadi dalam jumpa pers pekan lalu dan pada rapat dengan Komisi III DPR, Rabu kemarin. Pada rapat itu, anggota DPR meminta keterangan Hasto terkait pertemuan Abraham dengan sejumlah elite PDI-P.

Hasto mengklaim ingin mengungkap kebenaran soal manuver politik Abraham. Ia menuding Abraham telah menyalahgunakan wewenang, melanggar etika, bahkan melanggar pidana. Menurut Hasto, ia baru mengungkapkan manuver politik Abraham karena keputusan KPK yang menetapkan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai tersangka. Menurut dia, ada korelasi antara manuver Abraham dan penetapan tersangka tersebut.

Terkait tudingan Hasto, Abraham membantahnya. Ia merasa ada upaya untuk mengkriminalisasi pimpinan KPK terkait penanganan kasus Komjen Budi Gunawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com