Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes Indonesia di Brasil dan Belanda Intensifkan Diplomasi

Kompas.com - 20/01/2015, 21:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia mengintensifkan komunikasi dengan Brasil dan Belanda yang memulangkan duta besarnya untuk berkonsultasi. Komunikasi intesif dilakukan melalui Duta Besar (Dubes) Indonesia di kedua negara tersebut

"Komunikasi dengan Belanda dan Brasil terus menerus dijalin melalui perwakilan Indonesia di kedua negara tersebut," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir di Jakarta, Selasa (20/1/2015).

Dia menambahkan walau komunikasi terus dilakukan, hubungan bilateral Indonesia dengan kedua negara masih tetap normal. Sebab, sejauh ini Brasil dan Belanda hanya sebatas pemanggilan duta besar untuk berkonsultasi, bukan penarikan dubes.

"Penarikan dubes berarti memutuskan hubungan diplomatik yang bisa mengganggu hubungan bilateral. Namun pemanggilan untuk berkonsultasi merupakan hal wajar dan hak setiap negara, jadi tidak akan mempengaruhi kerja sama Indonesia dengan Brazil dan Belanda," kata Arrmanatha.

Pemerintah Indonesia, lanjut dia, sangat menghargai hak setiap negara untuk membela warganya yang terancam ataupun dijatuhi hukuman mati di luar negeri.

"Negara kita menghargai usaha setiap negara membela warganya. Tetapi itu harus dilakukan sesuai dengan koridor hukum yang ada di Indonesia," tutur dia.

Sebelumnya diberitakan bahwa Brasil dan Belanda memulangkan duta besarnya untuk berkonsultasi di negara masing-masing terkait warganya yang dihukum mati oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia pada Minggu (18/1/2015) dini hari.

Warga Brasil dan Belanda tersebut didakwa atas kasus narkoba bersama empat orang lainnya, yang grasinya ditolak oleh Presiden Joko Widodo.

Adapun keenam terdakwa tersebut adalah Marco Archer Cardoso Moreira (warga negara Brazil), Ang Kiem Soei (WN Belanda), Namaona Denis (WN Malawi), Daniel Enemuo (WN Nigeria), Rani Andriani (WNI) serta Tran Thi Bich Hanh (WN Vietnam). Lima orang terdakwa dieksekusi di Pulau Nusakambangan, Cilacap, dan sementara Tran Thi Bich Hanh dieksekusi di Boyolali, Jawa Tengah.

Pemerintah Indonesia menyatakan hukuman mati ini merupakan komitmen dalam memberantas narkoba yang digunakan oleh 4,5 juta warga Indonesia dan 1,2 juta orang diantaranya dalam kondisi tidak dapat direhabilitasi lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com