Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswono: Agung dan Aburizal Semakin Mendekat

Kompas.com - 15/01/2015, 15:51 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar versi Musyawarah Nasional Jakarta, Siswono Yudho Husodo, memastikan proses islah antara dua kubu Partai Golkar tetap diupayakan meskipun masing-masing kubu menempuh jalur hukum. Menurut Siswono, kedua kubu kini saling mendekat.

“Saya lihat sih semakin mendekat, tapi saya tidak berani terlalu pagi menyatakan solusinya bagaimana, tapi sudah semakin mendekat,” kata Siswono di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (15/1/2015).

Menurut dia, penyamaan visi dan misi di antara dua kubu mulai menemui titik temu. Misalnya saja yang terkait dengan pandangan dua kubu atas proses pemilihan kepala daerah dan pemilihan presiden.

Mulanya, kubu Munas Bali yang dipimpin Aburizal Bakrie menginginkan agar pilkada dilakukan melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Sedangkan kubu Munas Jakarta yang dipimpin Agung Laksono menginginkan pilkada dilakukan secara langsung.

Setelah melalui proses perundingan, kata Siswono, kedua kubu sepakat jika pilkada dan pilres dilakukan secara langsung.

“Kemudian soal pileg, Munas Jakarta ingin pileg suara terbanyak, proporsional, terbuka, sedangkan Bali nomor urut, proporsional, tertutup. Setelah negosiasi, proporsional terbuka,” kata Siswono.

Kendati demikian, Siswono belum menyampaikan hal yang disepakati kedua kubu terkait dengan posisi Golkar di dalam Koalisi Merah Putih atau berada di luar KMP. Menurut kubu Munas Jakarta, Golkar sedianya tidak lagi berada dalam KMP.

“KMP dibuat dalam rangka dukung Prabowo-Hatta, sudah selesai, rakyat sudah menentukan pilihannya maka tugas kita semua warga negara, semua kekuatan politik berdasarkan kompetensi dan kewenangan melakukan pembangunan. Tidak perlu berlama-lama,” tutur dia.

Rekonsiliasi struktur partai

Masalah selanjutnya yang harus dicari solusinya berkaitan dengan rekonsiliasi struktur pengurusan partai. Siswono menilai proses rekonsiliasi pengurusan ini lebih sulit dibandingkan dengan rekonsiliasi visi dan misi. Belum disepakati solusi dalam menentukan siapa ketua umum Golkar jika kedua kubu bersatu.

“Siapa ketua, siapa wantimya, tampaknya menurut Pak JK (Jusuf Kalla), ini lebih susah daripada yang satunya itu, tapi kita berharap bisa rekonsiliasi,” ujar dia.

Terkait rekonsiliasi kepengurusan ini, ada sejumlah opsi yang muncul. Ada yang mengusulkan agar kedua kubu menggelar munas luar biasa yang memilih ketua umum dengan calon Aburizal dan Agung. Ada pula yang mengusulkan munas yang memilih ketua umum dari calon di luar Aburizal dan Agung.

“Jadi masih banyak, tapi saya yakin (bisa selesai). Ini masalah bukan sederhana, jadi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kalau selesai sebulan, dua bulan sudah baik,” kata Siswono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com