Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Jelaskan Alasan MA sebagai Lembaga yang Tepat Tangani Sengketa Pilkada

Kompas.com - 09/01/2015, 22:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menilai bahwa penyelesaian sengketa dalam Pemilihan Kepala Daerah sebaiknya dilakukan di Mahkamah Agung. Sebab, menurut Tjahjo, kewenangan MA ini telah diatur dalam Pasal 157 di Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota atau yang lebih dikenal sebagai Perppu Pilkada.

"Saat menyusun Perppu (Pilkada), pemerintah sudah mempertimbangkan dari berbagai aspek bahwa MA adalah lembaga yang tepat," kata Tjahjo, dalam keterangan tertulis, Jumat (9/1/2015) malam.

Tjahjo pun memaparkan alasan MA merupakan lembaga yang tepat untuk tangani sengketa Pilkada. "Karena tersedia SDM (sumber daya manusia), kelembagaan di tiap provinsi dan sudah terbiasa membuat putusan," ujar politisi PDI Perjuangan ini.

Sebelumnya, sengketa pilkada ditangani oleh Mahkamah Konstitusi. Tapi Tjahjo menilai MK bukan lembaga yang tepat untuk mengatasi sengketa pilkada.

"Kewenangan MK sesuai UUD 1945 hanyalah pengujian UU, sengketa kewenangan lembaga negara dan pembubaran partai politik. Kami percaya bahwa MA akan mampu menjadi lembaga penyelesaian sengketa pilkada secara baik, adil dan memberikan kepastian hukum," ujar Tjahjo.

Karena itu, jika Perppu Pilkada sudah disahkan oleh DPR, Tjahjo percaya MA sudah siap untuk menangani sengketa pilkada.

"Dan ini tidak boleh ditolak. Dengan kewenangan ini maka MA menjadi satu-satunya lembaga negara yang berwenang untuk hal itu. Bila MA ingin ada lembaga lain, maka harus dilakukan perubahan UU Pilkada lebih dahulu," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali berharap, sengketa pemilihan umum kepala daerah (pilkada) ditangani oleh badan khusus di luar pengadilan. Menurut dia, orang yang mengisi badan khusus ini dapat diambil dari beberapa unsur, seperti dari KPU atau Bawaslu.

"Ada lembaga khusus yang menyelesaikan, bisa dari KPU atau dari mana," kata Hatta Ali di Jakarta, Rabu (7/1/2015), seperti dikutip Antara. (Baca: Tidak Ingin Tangani Sengketa Pilkada, MA Berharap pada Pembentukan Badan Khusus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Nasional
Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Nasional
Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Saat Anies 'Dipalak' Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Saat Anies "Dipalak" Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Nasional
Anies Kini Blak-blakkan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Anies Kini Blak-blakkan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Nasional
Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Nasional
Anies ke Warga Jakarta: Rindu Saya Enggak? Saya Juga Kangen, Pengen Balik ke Sini...

Anies ke Warga Jakarta: Rindu Saya Enggak? Saya Juga Kangen, Pengen Balik ke Sini...

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com