Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Islah Golkar Hanya Basa-basi dan Konflik Akan Berakhir di Pengadilan

Kompas.com - 08/01/2015, 12:53 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, menilai Ketua Umum Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional (Munas) Jakarta, Agung Laksono, terlalu banyak memberikan syarat dalam upaya mewujudkan islah di internal Golkar. Siti meyakini upaya Golkar untuk islah sulit tercapai.

"Agung Laksono terlalu banyak persyaratan tanpa menginjakkan kaki pada situasi yang sebenarnya," kata Siti, saat dihubungi, Kamis (8/1/2015).

Siti menjelaskan, dalam mengupayakan islah, Golkar pimpinan Agung Laksono dan pimpinan Aburizal Bakrie harus memperkecil perbedaan. Tujuan yang harus diutamakan adalah semangat menjaga dan meneruskan kebesaran Golkar.

"Maka, persyaratannya harus masuk akal, yang secara logika oleh pihak lain dapat diterima. Jangan memberikan syarat seperti membenturkan kepala ke tembok," ujarnya.

Menurut Siti, permintaan kubu Agung yang tak akan dipenuhi oleh kubu Aburizal adalah permintaan Golkar keluar dari Koalisi Merah Putih dan masuk dalam barisan partai pendukung pemerintah.

Bagi Siti, Golkar bergabung dengan KMP karena tidak mendapat respons dari PDI Perjuangan saat ingin menjajakan peluang koalisi pada Pemilu Presiden 2014. (Baca: Kubu Aburizal Tolak Permintaan Kubu Agung untuk Keluar dari KMP)

"Kalau hanya alasan sepihak, pasti akan deadlock, islah jadi hanya sekadar basa-basi dan konflik Golkar akan berakhir di pengadilan," ucapnya.

Sebelumnya, perundingan menuju islah dilakukan pada 23 Desember 2014. Perundingan akan kembali digelar pada sore nanti di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi.

Masing-masing kubu mengutus juru rundingnya dan menyepakati beberapa poin, di antaranya adalah mendukung pilkada langsung. Namun, soal arah koalisi diyakini tidak akan mencapai kesepakatan. (Baca: Arah Koalisi Tak Sejalan, Islah Kubu Aburizal dan Agung Diprediksi "Deadlock")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Nasional
Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Nasional
KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

Nasional
Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-'reshuffle' Kapan Pun

Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-"reshuffle" Kapan Pun

Nasional
Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Nasional
Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com