JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi V DPR RI Yudi Widian mengatakan, Komisi V berencana membentuk panitia kerja (panja) untuk menginvestigasi kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501. Namun, Yudi meminta agar pembentukan panja ini tidak ditanggapi secara politik.
"Panja ini jangan ditanggapi politik. Ini untuk kepentingan publik," ujar Yudi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (5/1/2015).
Yudi mengatakan, pembentukan panja ini semata-mata untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan pesawat tersebut. Ia mengaku, awalnya dirinya menganggap peristiwa ini sebagai kecelekaan murni. Namun, dalam perjalanan, ditemukan beberapa kejanggalan.
"Sistem keamanan yang secara luas publik patut tahu. Lalu, sekarang banyak awak penerbangan yang unjuk gigi di media, seperti pilot dan sebagainya. Ini era keterbukaan yang bagus untuk publik. Untuk itu, kami akan memanggil," kata Yudi.
Yudi menambahkan, Komisi V juga perlu mengetahui terkait berapa uang negara yang dikeluarkan dalam proses pencarian tersebut.
"Ada 30 pesawat, 16 helikopter. Kalau dihitung dengan uang itu berapa, tapi memang nyawa lebih penting dari itu ya," kata politisi PKS itu.
Pihak-pihak yang akan dipanggil Komisi V dalam rapat dengar pendapat (RDP) adalah Badan SAR Nasional, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), BMKG, Dirjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, dan AirNav (Badan Navigasi).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.