Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menaker: jika Ada PJTKI yang "Berbau" Perdagangan Orang Akan Kami Berantas

Kompas.com - 04/01/2015, 21:12 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 - Meski telah mencabut 29 Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia nakal selama 2 bulan memimpin, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri akan terus menindak tegas PJTKI nakal yang melanggar UU. Hal itu disampaikan Hanif setelah mendengar curhatan dari para calon TKI dan TKI purna ketika melakukan kunjungan kerja di Kampung TKI, Desa Jenggi Utara, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

"Kalau ada PJTKI yang aneh-aneh, akan langsung kita sikat. Pokoknya yang bau-bau dagang orang akan kita berantas," kata Hanif dalam keterangan tertulis yang diterima Minggu (4/1/2015).

Ia menjelaskan, sikap keras itu akan terus dilakukan dalam karena ingin TKI yang berangkat benar-benar terjamin perlindungannya. Ia menuturkan, untuk melakukan itu, kementerian yang dipimpinnya akan terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait soal penanganan TKI.

"Kami akan selalu koordinasi. Karena Kabinet Jokowi ini memang 'kerja, kerja dan kerja'. Soal biaya akan kami tekan," ucapnya.

Tidak hanya itu, Kemenaker juga akan mengusulkan pembuatan paspor hingga sertifikasi secara gratis. "Intinya, kami ingin TKI itu urusannya kita bikin mudah, murah, cepat dan aman," tutur politisi PKB ini.

Zuhriyati, salah seorang mantan TKW, di hadapan Hanif mengungkapkan keluh kesahnya mengenai jasa penyaluran tenaga kerja yang ada. Menurut Zuhriyati, banyak pelanggaran yang dilakukan.

"Banyak pelanggaran soal kontrak kerja. Ini yang jadi masalah TKI, mohon diperhatikan," kata dia.

Hal senada diucapkan oleh Sutar. Menurutnya, Ia hanya Ingin berangkat menjadi TKI yang baik dan legal. "Saya ini orang desa, orang bodoh. Biar cepat berangkat, beri kami info yang transparan. Jangan dipersulit," ucap Sutar.

Selain berdialog dan mendengar keluhan para TKI purna dan calon TKI di Lombok Timur ini, Hanif juga menyambangi rumah TKI yang sudah pulang dan membangun usaha.

Dalam kesempatan ini, Hanif ingin mengecek langsung kondisi TKI purna, pasca pulang bekerja di luar negeri. Selain itu, Hanif juga ingin memberikan bantuan permodalan bagi warga.

"Kunjungan saya langsung ke rumah-rumah TKI purna ini untuk memastikan skema apa yang pas dan tepat buat mereka. Dan nanti akan saya bikin kebijakan untuk melindungi mereka setelah kembali ke tanah air," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com