JAKARTA, KOMPAS.com — Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko meminta agar segala informasi yang menyangkut tentang perkembangan pesawat AirAsia QZ8501 hanya berasal dari satu sumber. Panglima TNI pun memercayakan itu kepada Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya F Henry Bambang Soelistyo.
Moeldoko tidak ingin ada kesimpangsiuran informasi yang beredar di masyarakat nantinya.
"Mulai saat ini semuanya yang beri informasi hanya Kabasarnas. Tak ada yang lain," ucap Moeldoko, dalam jumpa pers di kantor pusat Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (30/12/2014).
Moeldoko mengatakan, keputusan ini demi menjaga kebenaran informasi yang beredar di masyarakat. Dia berharap keputusan tersebut bisa membantu proses evakuasi berjalan dengan maksimal.
"Satu kendali ada di Basarnas. Semoga semuanya akan berlangsung dengan maksimal," kata Moeldoko.
Hari ini, tim SAR gabungan menemukan tiga jenazah yang diduga berasal dari pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak pada Minggu (28/12/2014) pagi. Tiga jenazah itu mengambang di perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa siang.
Ketiga jenazah itu ditemukan dalam kondisi tubuh lengkap. Namun, tim pencari masih belum bisa memastikan identitas ketiga jenazah tersebut.
Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Soelistyo juga telah memastikan serpihan-serpihan yang ditemukan di perairan Pangkalan Bun adalah 100 persen milik AirAsia QZ8501 yang hilang sejak Minggu (28/12/2014). (Baca: Kepala Basarnas: 100 Persen Serpihan Milik AirAsia QZ8501)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.