Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantau Pencarian AirAsia QZ8501, Ini Instruksi Jokowi

Kompas.com - 29/12/2014, 08:21 WIB

PAPUA, KOMPAS.com
 — Presiden Joko Widodo mengatakan, ia terus memantau perkembangan pencarian pesawat AirAsia QZ8510 yang hilang kontak sejak Minggu (28/12/2014) pagi. Hal itu disampaikan Jokowi melalui akun Facebook-nya, Joko Widodo. Hingga Senin (29/12/2014) ini, Jokowi masih melakukan kunjungan kerja ke Papua, yang dilakukan sejak Sabtu (27/12/2014) lalu.

"Saya terus memantau perkembangan pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang sampai sekarang masih hilang kontak. Kepada KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi), Basarnas (Badan Search and Rescue Nasional) juga kepada pihak TNI dan Polri, serta relawan-relawan, teruslah bekerja keras untuk menemukan pesawat yang hilang kontak itu," kata Jokowi, Minggu malam.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang dalam penerbangan dari Surabaya ke Singapura, Minggu pagi, dilakukan secara gabungan.

"Gabungan antara Kementerian, TNI, Polri, Basarnas, dan Badan Keamanan Laut (Bakamla)," kata Presiden Jokowi kepada wartawan di Sorong, Papua Barat, Minggu.

Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla yang meninjau Kantor Basarnas pada Minggu sore mengatakan bahwa pemerintah mengerahkan segala kemampuan dan sumber daya yang ada untuk mencari pesawat AirAsia QZ8501.

"Pemerintah sudah memerintahkan kepada Badan SAR Nasional dan Angkatan Laut untuk secara optimal mengerahkan kemampuan yang ada dan peralatan yang dimiliki untuk mencari pesawat itu di darat dan laut," kata Kalla.

Hilang kontak

Pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak dalam penerbangan dari Surabaya menuju Singapura, Minggu (28/12/2014) pagi. Pada Minggu malam, upaya pencarian dihentikan karena kekhawatiran atas kondisi cuaca buruk.

Dalam rilisnya kemarin, Kementerian Perhubungan menyebutkan, pesawat diperkirakan jatuh di perairan Tanjung Pandan dan Pontianak.

Pesawat tersebut mengangkut 155 penumpang dan 7 kru, yang sebagian besar berasal dari Indonesia. Sementara itu, warga asing yang terdapat dalam penerbangan tersebut antara lain warga negara Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat.

Baca juga:
Anak Pilot AirAsia QZ8501: Papa Pulang, Kakak Masih Butuh Papa...

Ini Kronologi Hilangnya Pesawat AirAsia QZ8501
AirAsia QZ8501 Tak Diizinkan Naik ke Ketinggian 38.000 Kaki, Ini Alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com