Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Demokrat Dibilang Bunglon, Salah Besar!

Kompas.com - 11/12/2014, 19:42 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan partainya tidak masuk koalisi mana pun. Meski tak masuk kubu mana pun, SBY menampik apabila Partai Demokrat tak melakukan kontribusi apa pun.

"Kalau Partai Demokrat tidak masuk ke salah satu koalisi, tidak berarti Partai Demokrat tidak punya prinsip atau posisi. Ada yang katakan bunglon, itu salah besar," ujar SBY usai rapat pleno DPP Partai Demokrat, Kamis (11/12/2014).

SBY membandingkan dengan kondisi saat Perang Dingin di mana ada blok barat yang diisi oleh negara-negara kapitalis dan blok timur yang diisi oleh negara-negara komunis. Indonesia, sebut SBY, berada di tengah dengan non-blok.

"Jadi kami meski tidak masuk dua koalisi, akan tetap partisipatif sambil mendengarkan keinginan rakyat. Mari berpartner dengan baik. Ada KIH, KMP, pemerintah dan presiden, alangkah bagusnya politik seperti itu," ucap SBY.

Seperti diketahui, Partai Demokrat selama ini mendeklarasikan diri sebagai partai penyeimbang. Namun, posisi Partai Demokrat itu yang dipertanyakan. Sebab, Demokrat bergabung dengan Koalisi Merah Putih saat pemilihan pimpinan DPR dan MPR. Tetapi soal Pilkada, Partai Demokrat mendukung pilkada langsung, berbeda dengan KMP yang menggolkan Undang Undang Pilkada yang mengatur pilkada melalui DPRD.

Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan menampik anggapan partainya yang justru memecah belah KMP dengan mengambil posisi di tengah.

"Kok bisa disebut pemecah KMP? Kalau kemarin datang ke Jokowi. Jangan salahkan orangnya, jangan dilimpahkan dong. Aneh juga saya pikir," kata Syarief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com