Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Kubu Aburizal Bakrie Upayakan Islah dengan Agung Laksono dkk

Kompas.com - 09/12/2014, 15:31 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Bendahara Umum Partai Golkar versi Munas IX Bali Bambang Soesatyo menyatakan bahwa ada keinginan dari Aburizal Bakrie untuk melakukan islah dengan kelompok Agung Laksono yang menggelar munas di Ancol, Jakarta. Bila tidak terjadi islah, dia menyerahkan kepada pemerintah untuk memutuskan kepengurusan yang sah secara adil.

"Kita minta kawan-kawan yang di Ancol untuk kembali ke pangkuan Partai Golkar dan jangan bawa-bawa Golkar ke pemerintah," sebut Bambang seusai peluncuran buku Sisi Lain Istana 2 karya wartawan senior Kompas, J Osdar, di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (9/12/2014).

Bambang berharap nantinya tidak akan ada perebutan kantor DPP Partai Golkar di Slipi, Jakarta Barat. Dia meminta agar aksi kekerasan dan premanisme tidak dilakukan untuk menduduki kantor itu. Menurut dia, semua pihak mengupayakan perdamaian untuk mengatasi masalah tersebut.

Akan tetapi, Bambang juga memastikan bahwa apabila islah itu tidak terjadi, pemerintah yang akan menjadi penentunya. "Kami serahkan ke pemerintah yang punya waktu 7 hari untuk memutuskan mana yang memenuhi keabsahan persyaratan AD/ART," kata dia.

Dua kubu di Partai Golkar berlomba-lomba mendaftarkan kepengurusannya ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pengurus yang dipimpin Aburizal Bakrie hasil Munas IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, sudah terlebih dulu menyampaikan kepengurusannya. Sementara itu, kelompok yang dimotori oleh Agung Laksono melaksanakan Munas IX Golkar di Jakarta dan memilih Agung sebagai ketua umum.

Terkait dualisme itu, pemerintah memilih untuk tidak membuat keputusan terlebih dulu. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, pemerintah tak akan melakukan intervensi dan meminta agar kedua kubu akur.

"Kita akan mengambil yang terbaik untuk mereka. Saya lebih senang kalau mereka rekonsiliasi, perbaiki hubungan keduanya," ujar Tedjo di Istana Kepresidenan, Senin (8/12/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com