Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sekongkol Perppu Pilkada" Malam Ini Pukul 22.00 di Kompas TV

Kompas.com - 08/12/2014, 20:31 WIB


KOMPAS.com
- Salah satu poin sikap politik hasil Munas Partai Golkar di Bali pekan lalu, membuat Partai Demokrat merasa dikhianati. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai Partai Golkar telah melanggar nota kesepakatan yang ditandatangani bersama dengan partai lainnya yang tergabung pada Koalisi Merah Putih.

Pada nota kesepakatan bersama, menurut SBY melalui akun Twitter-nya, disebutkan bahwa partai yang tergabung pada Koalisi Merah Putih akan mendukung Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Pilkada. Perppu Pilkada dikeluarkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjelang berakhirnya masa jabatannya.

Namun, kesepakatan bersama tersebut telah dinodai. Euforia soliditas Koalisi Merah Putih diuji.

Diiming-imingi jabatan kepala daerah membuat Ketua DPD I dan DPD II yang menghadiri Munas IX Partai Golkar di Bali sepakat untuk merekomendasikan menolak Perppu Pilkada. Setidaknya 204 daerah akan melaksanakan pemilihan kepala daerah pada tahun 2015 akan menjadi angin surga.

Kini, Partai Demokrat berkelana mencari teman. Setidaknya untuk mendapatkan teman yang mendukung penuh kebijakan yang pernah dikeluarkan pada masa pemerintahan SBY.

Akankah persekongkolan ini memecah koalisi yang sudah terbentuk? Apakah perpecahan ini akan mengubah konstelasi politik di DPR? Simak diskusi "Sekongkol Perppu Pilkada" pada program "Satu Meja" Kompas TV malam ini, Senin (8/12/2014) pukul 22.00 – 23.00 WIB.

Program yang dipandu oleh Aiman Witjaksono ini akan menghadirkan Nurdin Halid (Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali), Syarif Hasan (Ketua Harian Partai Demokrat), Ahmad Riza Patria (Ketua DPP Partai Gerindra) dan Zainal Arifin Mochtar (Pengamat Hukum Tata Negara).(Kompas TV/Ike Kesuma)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com