JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyerahkan kepada Kepolisian untuk mengusut kasus dugaan pemalsuan KTP elektronik (e-KTP). Menurut Tjahjo, kasus itu harus diselidiki lantaran memiliki hologram asli yang mirip dengan e-KTP resmi yang diterbitkan Pemerintah Indonesia.
"Kemarin kami sampaikan ke Mabes Polri, tolong cek karena saya dapat itu dari Perancis, China, berarti yang beredar di negara kita mungkin bisa asli, tapi palsu," kata Tjahjo di kantor Presiden, Jakarta, Senin (17/11/2014).
Tjahjo mengaku belum akan membahas persoalan e-KTP ini dengan Presiden Joko Widodo. Pihaknya akan mendalami temuan itu terlebih dulu bersama Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Badan Intelijen Negara, dan kepolisian.
Untuk sementara ini, Tjahjo menegaskan, pemerintah menghentikan penerbitan e-KTP. Dengan berbagai persoalan yang ada, Tjahjo mengaku kementeriannya akan melakukan pembenahan terlebih dulu. Dia menargetkan pembenahan e-KTP ini akan selesai pada Januari 2015.
"Per hari ini 15.000 WNI yang mendaftar e-KTP. e-KTP kan napas kita, yang terpenting sistemnya dulu terjamin karena menyangkut paspor dan lain-lain," kata politisi PDI Perjuangan itu. (Baca: Mendagri Hentikan E-KTP karena Server Cip Ada di Negara Lain)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.