Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tempo" Persilakan Adian Sampaikan Hak Jawab atas Berita "Bobo Siang"

Kompas.com - 09/11/2014, 15:49 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Koran Tempo mempersilakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Adian Napitupulu menyampaikan hak jawabnya atas berita foto berjudul "Bobo Siang" pada 5 November lalu. Adian merasa berkeberatan atas pemberitaan itu dan berniat melaporkan Koran Tempo ke Dewan Pers.

"Tempo akan selalu melayani hak jawab. Kalau memang (Tempo) belum (memuat tanggapan Adian), segera sampaikan hak jawab. Segera dimuat nanti hak jawabnya," kata Pemimpin Redaksi Koran Tempo Gendur Sudarsono saat dihubungi, Minggu (10/11/2014).

Gendur juga mempersilakan Adian untuk melapor ke Dewan Pers jika tidak puas dengan mekanisme hak jawab. "Tapi sedapat mungkin kita usahakan melalui hak jawab, karena melayani hak jawab dia juga untuk masyarakat agar mengetahui lebih jelas," sambung Gendur.

Sementara itu, Gendur meminta masyarakat menilai sendiri melalui foto tersebut apakah Adian hanya memejamkan mata atau memang tertidur. "Kalau foto memang susah ya, penafsirannya bisa macam-macam. Memang kalau dalam posisi itu, masyarakat bisa menilai sendiri," kata dia.

Adian sebelumnya merasa keberatan atas berita Koran Tempo yang menyebut dia tidur di tengah rapat paripurna di DPR. Menurut Adian, ketika itu dia tidak tertidur. Ia mengaku hanya memejamkan mata sejenak ketika rapat berlangsung.

Adian juga menilai berita foto Koran Tempo yang memuat gambar dia tengah memejamkan mata itu bersifat menghakimi dan tidak berimbang. Ia mengatakan tidak ada konfirmasi yang dilakukan Koran Tempo sebelum memuat foto berita tersebut. Koran Tempo dinilainya memberitakan berdasarkan asumsi sepihak yang menilai Adian tertidur.

"Kenapa begitu mudahnya mengambil kesimpulan? Apakah kalau tutup mata, posisinya santai, lalu diasumsikan tidur? Mungkin kalau ada perempuan pakai rok mini ngobrol dengan laki-laki jam sembilan malam dia tuduh pelacur? Kok segampang itu?" tutur Adian.

Menurut Adian, ia telah menyampaikan klarifikasinya kepada Koran Tempo pada 6 November. Namun, kata Adian, klarifikasi atas berita tidak dimuat di Koran Tempo, tetapi di Tempo.co.

Ia menilai berita klarifikasi di Tempo.co tidak cukup. Seharusnya, kata dia, klarifikasi dimuat juga di Koran Tempo.

"Kalau Tempo online yang salah maka Tempo online yang harus beritakan ulang. Kalau koran ya koran. Karena pembaca koran belum tentu baca online, pembaca online belum tentu baca koran," kata Adian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Nasional
Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Nasional
Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Nasional
Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Nasional
Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Nasional
Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Nasional
Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Nasional
Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Nasional
JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Nasional
PKS: Kami Berharap Pak Anies Akan Dukung Kader PKS Sebagai Cagub DKJ

PKS: Kami Berharap Pak Anies Akan Dukung Kader PKS Sebagai Cagub DKJ

Nasional
Pilih Bungkam Usai Rapat dengan Komisi X DPR soal UKT, Nadiem: Mohon Maaf

Pilih Bungkam Usai Rapat dengan Komisi X DPR soal UKT, Nadiem: Mohon Maaf

Nasional
Anggota DPR Cecar Nadiem soal Pejabat Kemendikbud Sebut Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier

Anggota DPR Cecar Nadiem soal Pejabat Kemendikbud Sebut Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier

Nasional
Jokowi Disebut Berpotensi Masuk Partai Lain Usai Bobby Gabung Gerindra

Jokowi Disebut Berpotensi Masuk Partai Lain Usai Bobby Gabung Gerindra

Nasional
Jokowi Minta Pembangunan Jalan-Jembatan Darurat di Daerah Terdampak Banjir Sumbar Segera Tuntas

Jokowi Minta Pembangunan Jalan-Jembatan Darurat di Daerah Terdampak Banjir Sumbar Segera Tuntas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com