Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Anggota DPR Gentayangan Tidak Jelas Setiap Hari"

Kompas.com - 23/10/2014, 13:50 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Fraksi Partai Golkar di DPR, Tantowi Yahya, mengkritik sikap fraksi partai Koalisi Indonesia Hebat yang mengulur penetapan susunan anggota alat kelengkapan dewan (komisi dan badan) di DPR. Menurut Tantowi, sikap tersebut menghambat kinerja parlemen.

"Saya lihat anggota DPR ini gentayangan tiap hari, enggak jelas mesti melakukan apa. Ini membuat suasana tidak produktif," kata Tantowi, di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/10/2014).

Tantowi menjelaskan, semua fraksi di DPR seharusnya telah menentukan susunan anggota di semua alat kelengkapan dewan. Dengan begitu, semua komisi dapat langsung bekerja menyambut pemerintahan Presiden Joko Widodo dan dimulai dengan pemilihan pimpinan di tiap alat kelengkapan dewan.

Ketua DPP Partai Golkar itu melanjutkan, banyak hal yang sebenarnya bisa dilakukan DPR jika masalah penetapan anggota komisi sudah dapat diselesaikan. Namun, Tantowi menilai, semua berbanding terbalik karena fraksi partai Koalisi Indonesia Hebat terus memaksakan kehendak mendapatkan kursi pimpinan alat kelengkapan dewan.

"Sebenarnya, tidak ada yang sulit. Tapi, kalau latar belakangnya adalah transaksional, ingin mendapatkan semuanya, ya jadi repot," ujarnya.

Tantowi menyarankan, semua fraksi partai Koalisi Indonesia Hebat segera menyerahkan susunan anggota di alat kelengkapan dewan. Setelah itu, tahap pemilihan pimpinan alat kelengkapan dewan dapat dilakukan dengan mekanisme voting jika tak tercapai musyawarah mufakat.

"Harus ada legawa di sini, ambil cara yang paling demokratis, ya kita voting saja," ucapnya.

Seperti diketahui, lima fraksi anggota Koalisi Indonesia Hebat, yaitu PDI-P, PKB, Hanura, Nasdem dan PPP belum menyerahkan daftar anggota di setiap alat kelengkapan dewan. Imbasnya, pekerjaan DPR di tingkat komisi dan badan belum dapat dijalankan.

Sementara itu, fraksi partai Koalisi Merah Putih yang terdiri dari Gerindra, Golkar, PAN, PKS dan Demokrat telah menyerahkan susunan anggota di alat kelengkapan dewan dan telah disahkan dalam sidang paripurna, Selasa (21/10/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Diminta Segera Tangkap 4 Bandar Besar Judi 'Online' yang Sudah Terdeteksi

Polri Diminta Segera Tangkap 4 Bandar Besar Judi "Online" yang Sudah Terdeteksi

Nasional
Pemerintah Pasrah Data PDN Diretas, Pengamat: Tak Bisa, Harus 'Do Something'

Pemerintah Pasrah Data PDN Diretas, Pengamat: Tak Bisa, Harus "Do Something"

Nasional
Mendagri Bakal Sanksi Kepala Daerah yang Terlibat Judi Online

Mendagri Bakal Sanksi Kepala Daerah yang Terlibat Judi Online

Nasional
Kontras Sebut Hanya 2 dari 11 Rekomendasi TPPHAM yang Dieksekusi Pemerintah

Kontras Sebut Hanya 2 dari 11 Rekomendasi TPPHAM yang Dieksekusi Pemerintah

Nasional
Jaksa Agung Terbitkan Edaran Larang Jajarannya Main Judi 'Online'

Jaksa Agung Terbitkan Edaran Larang Jajarannya Main Judi "Online"

Nasional
Kejagung Ajukan Banding Vonis Achsanul Qosasi di Kasus Korupsi BTS

Kejagung Ajukan Banding Vonis Achsanul Qosasi di Kasus Korupsi BTS

Nasional
Anies Ingin Bertemu Prabowo Sebelum Pilkada 2024, Demokrat: Kita Harus Sambut Baik

Anies Ingin Bertemu Prabowo Sebelum Pilkada 2024, Demokrat: Kita Harus Sambut Baik

Nasional
Demokrat Anggap Ridwan Kamil Cocok Masuk Jakarta, Ungkit Jokowi dari Solo

Demokrat Anggap Ridwan Kamil Cocok Masuk Jakarta, Ungkit Jokowi dari Solo

Nasional
Sekjen PKS Sebut Jokowi Sodorkan Kaesang ke Sejumlah Parpol untuk Maju Pilkada Jakarta

Sekjen PKS Sebut Jokowi Sodorkan Kaesang ke Sejumlah Parpol untuk Maju Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Nilai Pintu Koalisi Masih Terbuka Meski PKS Usung Anies-Sohibul di Jakarta

PDI-P Nilai Pintu Koalisi Masih Terbuka Meski PKS Usung Anies-Sohibul di Jakarta

Nasional
Tinjau RSUD di Barito Timur, Jokowi Soroti Kurangnya Dokter Spesialis

Tinjau RSUD di Barito Timur, Jokowi Soroti Kurangnya Dokter Spesialis

Nasional
PDN Kena 'Ransomware', Pemerintah Dianggap Tak Mau Belajar

PDN Kena "Ransomware", Pemerintah Dianggap Tak Mau Belajar

Nasional
Jokowi Persilakan KPK Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden

Jokowi Persilakan KPK Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden

Nasional
PKS Klaim Tolak Tawaran Kursi Bacawagub DKI dari KIM, Pilih Usung Anies-Sohibul

PKS Klaim Tolak Tawaran Kursi Bacawagub DKI dari KIM, Pilih Usung Anies-Sohibul

Nasional
Penangkapan 103 WNA Terkait Kejahatan Siber Berawal dari Imigrasi Awasi Sebuah Vila di Bali

Penangkapan 103 WNA Terkait Kejahatan Siber Berawal dari Imigrasi Awasi Sebuah Vila di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com