Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suryadharma: Sekjen dan Waketum Tak Punya Wewenang Gelar Muktamar PPP

Kompas.com - 13/10/2014, 12:18 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali menegaskan bahwa hanya dirinya yang memiliki wewenang untuk melaksanakan Muktamar DPP PPP. Menurut Suryadharma, selain dirinya, tidak ada pihak lain yang berhak menyelenggarakan Muktamat.

Ia menjelaskan, hal itu diatur di dalam Pasal 8 Anggaran Rumah Tangga (ART) PPP tentang Mekanisme Kerja Ketua Umum sebagai Penanggungjawab Umum DPP PPP.

"Karenanya hanya SDA yang memiliki kewenangan penuh menyelenggarakan Muktamar," kata Suryadharma melalui pesan singkat yang diterima Kompas.com, Senin (13/10/2014).

Aturan itu, kata dia, diperkuat dengan Pasal 51 ayat (2) Anggaran Dasar (AD) PPP. Dalam aturan tersebut dinyatakan bahwa pelaksanaan Muktamar diselenggarakan oleh DPP PPP.

Suryadharma menambahkan, tugas sekretaris jenderal DPP PPP hanya sebagai administrator organisasi. Sementara, wakil ketua umum hanya bertugas untuk membatu ketua umum.

"Maka sekjen dan waketum tidak memiliki wewenang untuk melaksanakan Muktamar," tegasnya.

Sekretaris Jenderal PPP M Romahurmuziy mengatakan, PPP akan menggelar Muktamar VII pada 15-18 Oktober 2014 di Surabaya, Jawa Timur. Hal itu berdasarkan putusan final Mahkamah Partai yang dibacakan pada Minggu (12/10/2014) malam.

Menurut pria yang akrab disapa Romi itu, muktamar tersebut sebagai forum islah atau rekonsiliasi internal. Muktamar akan diikuti 1.553 peserta dari DPP, 33 DPW, dan 511 DPC PPP se-Indonesia.

Seseuai kewenangannya, kata dia, Muktamar akan menetapkan perubahan AD/ART PPP, memilih ketua umum, dan menetapkan arah politik PPP selama 5 tahun kedepan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Nasional
Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Nasional
BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Nasional
Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Nasional
Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Nasional
Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Nasional
DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

Nasional
Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Nasional
Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Nasional
TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

Nasional
Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Nasional
Ketua DPP PDI-P Kaget Revisi UU Kementerian Negara Dibahas, Khawatir untuk Bagi-bagi Kekuasan

Ketua DPP PDI-P Kaget Revisi UU Kementerian Negara Dibahas, Khawatir untuk Bagi-bagi Kekuasan

Nasional
Anggota DPR-nya Minta KPU Legalkan Politik Uang, PDI-P: Itu Ungkapan Kejengkelan

Anggota DPR-nya Minta KPU Legalkan Politik Uang, PDI-P: Itu Ungkapan Kejengkelan

Nasional
Meski Urus 'Stunting', BKKBN Belum Dilibatkan dalam Program Makan Siang Gratis Prabowo

Meski Urus "Stunting", BKKBN Belum Dilibatkan dalam Program Makan Siang Gratis Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com