Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Kepergian Suryadharma dan Kontrak Koalisi PPP dengan Koalisi Jokowi-JK

Kompas.com - 07/10/2014, 22:45 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terus bergejolak menjelang pemilihan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Selasa (7/10/2014) malam ini. Hilir mudik elite-elite partai politik antara kubu Jokowi-JK dan Koalisi Merah Putih pun tampak terlihat dari siang hingga malam.

Lobi-lobi tak hanya dilakukan di tingkat fraksi di parlemen tetapi juga dengan para ketua umum di Hotel Mulia, Senayan. Setelah pembahasan yang alot antar dua kubu, menjelang shalat Maghrib, Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar mengungkap bahwa partainya dipastikan bergabung ke koalisi Jokowi-JK lantaran di Koalisi Merah Putih tak mendapatkan posisi pimpinan MPR.

"Sudah dipastikan ke Koalisi Indonesia Hebat," ujar Hasrul saat dijumpai diruangannya, Selasa malam.

Hasrul mengaku pada siang hari ini, sudah bertemu dengan sejumlah elite Koalisi Indonesia Hebat seperti Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Dari situ, PPP mendapat tawaran resmi untuk mengisi posisi Wakil Ketua MPR untuk paket pimpinan MPR.

Dengan penuh keyakinan, Hasrul mengungkapkan akan meneken kontrak bersama koalisi Jokowi-JK pada pukul 19.00. Selepas shalat Maghrib, niat melakukan kontrak koalisi itu kian nyata dengan mulai berdatangan satu per satu anggota koalisi Jokowi-JK dan juga DPD.

Tampak di antaranya yakni Ahmad Basarah dan Tb Hasanuddin (PDI-P) yang datang paling awal. Mereka lalu diarahkan masuk ke dalam ruang kerja Hasrul untuk menunggu.

"Insyallah jadi (tanda tangan)," ucap Basarah.

KEDATANGAN SDA

Berselang setengah jam kemudian tepatnya pukul 18.30, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali tiba-tiba saja datang menemui Hasrul. Suryadharma  mengaku ada kabar baik dari koalisi Merah Putih.

"Saya mau bicarakan ini dulu. Ada perubahan komposisi dan PPP mendapatkan kursi di MPR," tutur dia yang tengah berusaha melobi Hasrul.

Saat hendak memasuki ruangan Hasrul, Suryadharma kemudian diarahkan untuk masuk ke dalam ruang rapat Fraksi PPP. Di dalam ruang itu, sudah hadir seluruh anggota fraksi PPP. Di antaranya juga hadir para Wakil Ketua Umum seperti Emron Pangkapi dan Suharso Monoarfa yang kerap berseberangan dengan Suryadharma.

Selama pertemuan Suryadharma dengan Fraksi PPP, tampak Hasrul dan Suharso sibuk hilir mudik, keluar masuk ruang kerja Hasrul yang semakin dipenuhi anggota koalisi Jokowi-JK. Pada waktu sudah menunjukkan waktu 19.00, waktu untuk penandatanganan, hampir semua anggota koalisi Jokowi-JK sudah hadir. Perwakilan dari DPD seperti Bambang Sudono pun turut hadir.

GELAK TAWA

Selama pertemuan berlangsung di ruang rapat fraksi PPP, anggota koalisi Jokowi-JK tetap setia menunggu di ruang kerja Hasrul. Suasana tegang pun terasa dari banyaknya kubu yang berseberangan dengan Suryadharma Ali sibuk keluar-masuk.

Namun, menjelang pukul 20.00, gelak tawa pecah dari dalam ruang rapat Fraksi PPP. Sorak sorai tepuk tangan terdengar mengiringi. Wartawan sudah mengira bahwa kedatangan Suryadharma telah berhasil mengubah kembali sikap PPP yang hendak mendatangani kontrak koalisi Jokowi-JK.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Nasional
Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Nasional
Satgas Judi 'Online' Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Satgas Judi "Online" Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Nasional
Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi 'Online'

Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi "Online"

Nasional
Pemerintah Diminta Solid dan Fokus Berantas Judi 'Online'

Pemerintah Diminta Solid dan Fokus Berantas Judi "Online"

Nasional
Ada Anggota DPR Main Judi Online, Pengamat: Bagaimana Mau Mikir Nasib Rakyat?

Ada Anggota DPR Main Judi Online, Pengamat: Bagaimana Mau Mikir Nasib Rakyat?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com