Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Diminta Tak Bentuk Koalisi Gemuk, Maksimal 65 Persen Kursi DPR

Kompas.com - 23/09/2014, 17:00 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com 
— Pengamat politik Hamdi Muluk mengatakan, presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) tidak pelu membentuk "koalisi gemuk" di dalam pemerintahannya mendatang. Hingga saat ini, kubu Jokowi-Jusuf Kalla masih menjajaki koalisi dengan beberapa parpol Koalisi Merah Putih.

"Jokowi tidak usah membangun koalisi gemuk, cukup maksimal 65 persen saja," kata Hamdi di Jakarta, Selasa (23/9/2014), seperti dikutip Antara.

Ia mengatakan, jika Jokowi membangun kabinet yang profesional dengan hasil kerja bagus, maka Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan sulit menjegal dan menghalang-halangi pemerintahannya.

"Saya pikir kalau PAN dan PPP bergabung, cukuplah dan hal ini akan membuat 'obskursi' atau pihak yang mengganggu pemerintahan semakin kecil," kata Hamdi. (Baca: PPP Juga Tak Jamin Tetap di Koalisi Merah Putih)

Hamdi menyatakan, jika melihat fenomena politik sekarang yang mengindikasikan beberapa partai bergabung koalisi pengusung pemerintah, maka hal itu membuat Jokowi-JK semakin percaya diri jika terealisasi.

Ia mengatakan, jika 55 persen kursi di parlemen tidak berada dalam koalisi pemerintah, maka potensi mengganggu jalannya pemerintahan semakin besar. Namun, kata Hamdi, jika mencapai 65 persen berada di koalisi, Jokowi-JK akan semakin percaya diri menjalankan pemerintahannya.

"Tetapi, jangan berpikir lebih dari 75 persen karena akan menyandar pada pemerintahan, pasti akan minta menteri ini atau itu," kata Hamdi.

Ia menambahkan, pemerintahan saat ini berbentuk semi-presidensial sehingga tidak benar juga jika parlemen lebih memegang kendali bisa menjegal pemerintah. Presiden, kata dia, adalah pemegang semua kekuasaan dan presiden harus menggunakan itu untuk kepentingan rakyatnya.

"Kekuasaan yang dapat dipergunakan presiden seperti polisi, intelijen, dan APBN. Kalau misalnya, parlemen menjegal dia, tidak mengesahkan UU, kan masih bisa pakai UU lama. Itu yang saya mau bilang, tidak usah takut yang berlebihan," kata Hamdi.

Koalisi Jokowi-JK berisi empat parpol yang lolos ke DPR periode 2014-2019, yakni PDI Perjuangan (18,95 persen suara pemilu legislatif, 109 kursi DPR), Partai Nasdem (6,72 persen, 35 kursi DPR), PKB (9,04 persen, 47 kursi DPR), dan Partai Hanura (5,26 persen, 16 kursi DPR). Jika dijumlah, pasangan tersebut memperoleh dukungan 39,97 persen suara atau 207 kursi DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com