Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Incar Pimpinan DPR, PDI-P Tidak Takut Koalisi Merah Putih

Kompas.com - 17/09/2014, 16:08 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Anggota Fraksi PDI Perjuangan di DPR, Budiman Sudjatmiko, menyatakan, pihaknya akan terus mengupayakan satu kursi pimpinan DPR periode 2014-2019. Menurut dia, Fraksi PDI-P tidak gentar meski DPR didominasi oleh Koalisi Merah Putih.

"Kita enggak takut, kita akan berjuang terus," kata Budiman, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (17/9/2014).

Budiman menjelaskan, PDI-P masih berpeluang mendapatkan satu kursi pimpinan DPR karena proses uji materi (judicial review) terhadap Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3) masih berjalan di Mahkamah Konstitusi.

Jika MK mengabulkan gugatan PDI-P, UU MD3 dan peraturan DPR tentang tata tertib secara otomatis akan direvisi kembali. Kalaupun gugatan tersebut tak dikabulkan oleh MK, kata Budiman, Fraksi PDI-P akan mengupayakan kursi pimpinan DPR melalui jalur lobi.

Dalam posisi ini, anggota Komisi II itu yakin masih ada peluang karena konstelasi politik dengan Koalisi Merah Putih diyakininya akan terus mencair.

"Saya enggak yakin ini akan jadi permanen. Lobi pasti terbuka. PDI-P bersedia berbagi kursi (pimpinan) dengan partai Koalisi Merah Putih. Tidak akan ada masalah, selama ini juga begitu," ujarnya.

Untuk diketahui, rapat paripurna DPR telah menetapkan peraturan DPR tentang tata tertib. Peraturan ini merupakan turunan dari UU MD3 yang sedang diuji materi ke MK oleh PDI-P. Peraturan tata tertib ini mengatur beberapa hal, di antaranya mengenai pimpinan DPR yang dipilih secara langsung oleh anggota DPR dengan sistem paket untuk satu periode (lima tahun).

Pergantian pimpinan harus melalui mekanisme keputusan rapat paripurna sehingga pergantiannya tidak dilakukan tanpa melalui pengambilan keputusan dalam paripurna DPR.

PDI-P mengajukan gugatan terkait UU MD3 dan menolak pengesahan tata tertib DPR. PDI-P menganggap semestinya kursi ketua DPR menjadi milik pemenang pileg. Sikap PDI-P ini juga didukung oleh PKB dan Hanura yang berkoalisi mendukung pemerintahan Jokowi-JK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com